Wakil Ketua DPRD Kabuapaten Tasikmalaya Ami Fahmi menambahkan, memang dari sisi venue jelas untuk Kabupaten Tasikmalaya masih sangat luas dan banyak lokasi yang bisa dijadikan tempat konser. Namun, itu tetap kembali lagi kepada penerimaan masyarakat dan lingkungan sendiri.
“Kalau misalkan resistensi kerusuhan dan hal negatif lainnya bisa diminimalisir, kami menyambut baik. Karena masyarakat Indonesia, dengan dua tahun Covid butuh hiburan. Plus minusnya ada, segala sesuatu itu ada positif negatif dan harus menjadi pertimbangan,”ucap dia.
Sebelumnya, Pemkot Tasikmalaya beserta unsur lainnya sepakat bahwa Kota Resik terbuka untuk berbagai event, namun bukan berarti persoalan selesai. Pasalnya sejauh ini belum ada venue atau tempat konser yang representatif untuk penyelenggaraan skala besar.
Baca Juga:UPK Kecamatan Sariwangi Kabupaten Tasikmalaya Santuni 72 Anak Yatim, Konsisten Berbagi Terhadap SesamaUpacara HUT TNI ke-78 Berlangsung Meriah di Lapang Kantor Bupati Tasikmalaya dengan Tema TNI Patriot NKRI dan Pengawal Demokrasi
Sebagaimana diketahui, event konser musik yang besar biasa diselenggarakan di lapangan Dadaha. Namun, saat ini lokasi tersebut disulap dan tidak lagu memadai untuk penyelenggaraan event skala besar.
Hal itu diakui oleh Kepala Dinas Porabudpar Kota Tasikmalaya Deddy Mulyana. Di mana saat ini belum ada sarana yang representatif dan memadai untuk penyelenggaraan event seperti konser musik skala besar. “Ini yang masih menjadi PR (pekerjaan rumah) kita,” ungkapnya kepada Radar, Selasa (3/10/2023).
Lapangan Dadaha sudah tidak lagi memungkinkan. Kondisi Dadaha sudah tidak lagi memadai. Beberapa sarana lain seperti GOR sampai GCC hanya bisa mengakomodir event-event skala kecil. “Memang sudah tidak bisa di sana (Lapangan Dadaha),” ujarnya terkait Kota Tasikmalaya sulit venue.
Untuk sementara, yang bisa dimanfaatkan yakni memang wilayah Lanud atau Bandara Wiriadinata. Itu pun menurutnya tidak bisa leluasa karena merupakan fasilitas umum. “Sementara mungkin masih bisa, tapi ke depannya belum tentu, apalagi sekarang sudah ada penerbangan lagi,” katanya terkait Kota Tasikmalaya sulit venue.
Maka dari itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD). Dengan harapan ada aset milik pemerintah yang memadai untuk dijadikan lokasi penyelenggaraan event besar. “Kita akan upayakan bersurat ke penglola aset daerah,” ucapnya terkait Kota Tasikmalaya sulit venue.