TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Program pandai berhitung dengan metode gampang, asik, dan menyenangkan (Gasing) masif dikenalkan di lingkungan satuan pendidikan Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, khususnya jenjang sekolah dasar (SD).
Seperti halnya yang dilakukan oleh SDN 4 Tugu Kota Tasikmalaya melaksanakan kegiatan Pengimbasan Matematika Metode Gasing. Arahnya untuk melakukan percepatan numerasi dengan metode Gasing.
Kepala SDN 4 Tugu Kota Tasikmalaya, Dr Caswita SPdI MAPd mengatakan, pengimbasan matematika dengan metode Gasing ini, hasil dari dua orang guru mengikuti kegiatan pelatihan gasing tingkat Kecamatan Cihideung.
Tujuannya untuk semua guru kelas yang nantinya mengajar matematika bisa asik, gampang, dan menyenangkan.
Baca Juga:Benarkah Alpukat Bisa Memperbesar Payudara?Festival Vokasi Satu Hati Honda, Jaring Siswa Berkompeten di Bidang Otomotif
“Dalam pengimbasan metode Gasing fokus ke guru kelas dulu. Pelaksanaan satu hingga dua jam untuk per sesi mulai dari penjumlahan, perkalian, dan pembagian yang terpenting target standar pencapaian terpenuhi,” katanya kepada Radar, kemarin.
Saat guru SDN 4 Tugu Kota Tasikmalaya terlihat semangat dan antusias. Karena dengan metode gasing ini melakukan belajar yang menyenangkan.
“Kemasan metode Gasing ini, membuat semangat guru belajar yang gampang, asik, dan menyenangkan. Karena bisa menggunakan audio dan musik nantinya juga ada alat peraga pembelajaran juga,” ujarnya.
Saat guru SDN 4 Tugu Kota Tasikmalaya paham metode Gasing, bisa menerapkan ke siswa. Artinya harus berkelanjutan, dalam penerapan di lapangan seperti dengan sasaran kelas 3-6, apalagi untuk kelas 1-2 masih belajar baca tulis hitung.
“Ketika guru sudah paham metode gasing kalau tidak diterapkan jadi tak berguna. Sehingga ketika guru sudah bisa dan mau menerapkan ke siswa,” katanya.
Tentunya agar siswa memiliki hasilnya lebih bagus saat melakukan asesmen nasional. Karena mampu mengerjakan soal numerasi, literasi, dan survei karakter.
“Mudah-mudahan setelah mengikuti metode gasing ini guru-guru bisa menerapkan. Kemudian bisa mengangkat nilai asesmen kompetensi minimum, baik dari numerasi, literasi, dan survei karakter,” ujarnya. (riz)