Pedagang Keliling lainnya, Jaka D Putra (36) menuturkan soal pedagang keliling ia ikut apa kata pemerintah daerah saja. Misalnya dilarang tau tidaknya.
“Saya tergantung aturan pemerintah saja. Kalau misalnya dilarang bisa jualan di tempat lain dan kalau boleh bisa ke alun-alun,” harapnya.
Namun, ia meminta penataan parkir diperbaiki agar kendaraan lain bisa tetap lewat. Sebab saat ini parkir di kawasan itu terlihat tidak teratur, padahal jalanan sempit.
Baca Juga:Kasus Kekerasan Terhadap Anak dan Perempuan Meningkat di Kabupaten Ciamis: Tantangan dan Langkah-langkah Perlindungan DiperlukanFenomena Dualisme Pimpinan di Bappelitbangda Kota Tasikmalaya Diharapkan Tidak Berlarut, Masyarakat Bisa Rugi
“Jangan sampai parkirnya mengganggu jalan lalu lintas kendaraan yang sedang lewat,” katanya.
Pedagang keliling lainnya yang menolak disebutkan nama mengungkapkan hal serupa. Ia menyesalkan adanya pelarangan bagi pedagang keliling untuk berjualan di sekitar kawasan alun-alun. Saat ini ia harus kucing-kucingan dengan petugas Satpol PP untuk bisa berjualan di sekitar kawasan Alun-Alun Ciamis.
“Kalau dulu, bisa naik. Sekarang tidak bisa sehingga masih kuncing-kucingan bisa jualan sampai di area alun-alun Ciamis,” ujarnya. (riz)
Baca berita dan artikel lainnya di Google News