Sedangkan untuk sementara ini, lanjut ia, pedagang sudah direlokasi di area SMPN 4 Ciamis dan dekat billboard alun-alun.
Namun karena di SMPN 4 ada galian, maka untuk sementara para pedagang itu ditempatkan di samping dekat Masjid Agung.
“Yang pasti kita akan menempatkan kembali para PKL dengan sebaik-baiknya. Cuman ini masih pembahasan di mana-mananya. Sementara di samping dekat Masjid Agung dan dekat billboard alun-alun Ciamis,”ujarnya.
Baca Juga:Pemkab Ciamis Hadirkan Gerai UMKM untuk Mendorong Pengembangan Produk LokalBandara Wiriadinata Tasikmalaya Dibuka, Pemkab Ciamis Susun Strategi untuk Menangkap Peluang Pengembangan Pariwisata
“Memang untuk saat ini, belum ada rapat kembali dengan pedagang di sana menindaklanjuti keadaan alun-alun sekarang. Untuk saat ini kita sedang mencoba memfasilitasi seperti tenda,” tambahnya.
Sementara itu, Tata (69), salah seorang pedagang keliling mengatakan saat ini ia sudah tidak diperbolehkan lagi berjualan di sekitar alun-alun.
Sebab ketika ia berhenti di kawasan itu, tidak diperbolehkan oleh Satpol PP.
Meski begitu ia tetap ingin mendapatkan cuan dari keramaian di kawasan alun-alun. Sehingga tidak jarang ia bermain kucing-kucingan dengan petugas yang berjaga di sana.
“Saya bandel sehingga lebih baik kucing-kucingan, walaupun sudah pernah dimarahi oleh Satpol PP karena jualan di area alun-alun Ciamis. Sebab ketika tidak keliling dan berhenti di alun-alun Ciamis tidak bisa makan,” terangnya.
Menurutnya, dulu sebelum diperbaiki alun-alun bisa berjualan sampai naik ke area taman di pusat kota itu. Kalau sekarang, untuk berjualan di samping alun-alun saja ia bisa dimarahi.
“Dulu masih bisa jualan di area alun-alun Ciamis. Tapi sekarang saat nongkrong sebentar saja dimarahi dan disuruh pindah,” keluhnya. (riz)