Disinggung soal munculnya usulan pemisahan penonton pria dan wanita untuk konser musik yang menimbulkan kontroversi, pihaknya tidak berpandangan sejauh itu. Karena bagaimana pun pihaknya harus mengacu pada ketentuan yang sudah diatur dalam regulasi. “Prinsipnya, pemerintah kota tidak membatasi itu,” ucapnya.
Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya H Agus Wahyudin yang juga berperan sebagai moderator dalam pertemuan tersebut mengatakan pada dasarnya Kota Tasikmalaya memang terbuka. Termasuk dalam hal investasi maupun untuk penyelenggaraan event. “Memang tidak bisa menjamin, karena hal itu kembali kepada kepatuhan dalam mengikuti ketentuan,” ujarnya.
Menurutnya, Kota Tasikmalaya yang kerap disebut Kota Santri adaptasi untuk bisa lebih maju ke depannya. Bukan berarti mengikis nilai religius, namun bisa menumbuhkan juga sisi moderasi beragama. “Di sini juga perlu peran pemerintah untuk menumbuhkan moderasi beragama di Kota Tasikmalaya,” terangnya.
Baca Juga:Ada 72 Lapak Gratis Untuk UMKM di Pameran Dalam Rangka HUT Kota Tasikmalaya, Ada Lapak Berbayarnya Gak Ya?Cegah Perundungan Pelajar Seperti di Cilacap, 44 Perwira Polres Tasikmalaya Kota Bergerak ke Sekolah-Sekolah
Salah satunya dengan mengadakan pertemuan serupa ke depannya yang menghadirkan berbagai unsur lintas etnis, agama dan juga kelompok masyarakat. Karena dia pun mengakui di pertemuan tadi malam masih terjadi kekakuan karena belum terbiasa. “Mungkin karena baru pertama kali jadi masih tegang dan kaku, mudah-mudahan ke depannya bisa lebih mencair,” ujarnya.
Pasalnya, lanjut H Agus, selama ini komunikasi antar masyarakat juga dengan pemerintahan masih tersumbat. Sehingga hal itu menjadi faktor penghambat kemajuan daerah. “Jadi harus dilakukan terus menerus, tapi ke depannya bahasannya bisa lebih tematik mengenai persoalan tertentu,” ucapnya.
Dari kacamata TNI, salah satu penghambat investasi juga efek dari informasi dan komunikasi yang liar di media sosial. Ini juga perlu jadi perhatian publik secara umum agar lebih bijak ke depannya.
Seperti diutarakan Dandim 0612 Tasikmalaya Letkol Inf Henra Sukmadjibrata berharap masyarakat juga bijak dalam memanfaatkan media sosial. Supaya tidak membuat konten yang memprovokasi apalagi sampai menyebarkan informasi yang tidak valid. “Berita yang sebenarnya, tidak ditambahi,” terangnya.
Bahkan pihaknya mendorong masyarakat bisa memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan informasi positif mengenai Kota Tasikmalaya. Dari mulai potensi budaya, pariwisata dan hal lainnya untuk bisa menarik orang datang. “Banyak konten positif yang bisa di-upload yang memang masyarakat, tidak perlu kita meng-upload konten negatif apalagi yang belum tentu kebenarannya,” imbuhnya.(*)