TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pentingnya pemahaman anak soal bullying, SMPN 1 Pagerageung gandeng KPAID Kabupaten Tasikmalaya sosialisasi bahayanya perundungan.
SMPN 1 Pagerageung menggandeng Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya menyelenggarakan sosialisasi iklim keamanan sekolah, Selasa (26/9/2023).
Plt Kepala SMPN 1 Pagerageung Drs Ade Suherman MPd mengatakan, kegiatan ini merupakan sosialisasi iklim keamanan sekolah. Dari segi keamanannya, diambil dari tindak lanjut rapor yang diterima dari kementerian.
Baca Juga:Satlantas Polres Tasikmalaya Komitmen Modernisasi Pelayanan, Salah Satunya Tilang Elektronik Menggunakan Kamera HPSelisih Tujuh Suara, Pilkades Muncang Kecamatan Sodonghilir Kabupaten Tasikmalaya Berjalan Kondusif, Para Calon Riang Gembira Usai Pemungutan Suara
“Rapor pendidikan itu ada istilahnya Perencanaan Berbasis Data (PBD) yang diambil dari anak-anak pada saat melakukan Assesment Nasional (AN),” ujarnya soal pentingnya pemahanan anak soal bullying.
Kata dia, ternyata dalam iklim budaya atau iklim keamanan sekolah itu nilainya merah atau kurang. Ini bukan berarti anak-anak di sini pelaku perundungan, tapi saat mengerjakan soal-soal di asesmen itu pengetahuan anak-anak terbatas.
Oleh karena itu, ditindaklanjuti dengan adanya sosialisasi kepada pakarnya dari KPAID Kabupaten Tasikmalaya. Apa itu perundugan atau bullying.
Jadi yang namanya untuk anak-anak bisa tahu itu ada narasumber yang ahlinya untuk menyampaikan kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan oleh siswa.
“Kebetulan ini akan bertahap, sehingga yang mengikuti sosialisasi itu adalah bapa ibu guru dulu. Mereka harus tahu dan paham apa itu bullying,” kata dia.
Tadi anak-anak laki-laki sudah dari kepolisian, pertemuannya sama menyangkut dengan keamanan sekolah narsumnya dari puskesmas. Akhirnya ini untuk meningkatkan, mendongkrak nilai yang diterima oleh anak-anak pada asesmen yang akan datang diharapkan lebih bagus.
“Jadi di rapor itu ada literasi, alhamdulillah baik (kemampuan anak untuk membaca). Artinya bukan sekadar mmebaca saja, melainkan anak kalau membaca bisa menyimpulkan apa yang dia baca,” ujarnya.
Baca Juga:45.000 Hektare Sawah di Kabupaten Tasikmalaya Dilindungi, Pemkab Tasikmalaya Perketat Izin Alih Fungsi LahanKendala Seleksi PPPK, Titik Lokasi Pelamar Kota Banjar Tak Muncul, Guru Honorer Akui Kebingungan
Selanjutnya numerasi, (kemampuan membaca angka-angka, soal-soal matematika). Justru ini yang mengacu kepada karakter yang kurang. Pengetahuan kraktenya di bidang perundungan atau bullying.