TASIK, RADARTASIK.ID – Muncul wacana penonton konser pria wanita di Tasikmalaya harus dipisah dalam penyelenggaraan event musik.
Usulan pemisahan penonton konser pria wanita di Tasikmalaya itu dibahas dalam koordinasi Forum Backstagers Tasikmalaya dengan unsur pemerintah, TNI Polri dan ulama di Kota Tasikmalaya di Hotel Horison, Rabu malam (27/9/2023).
Silaturahmi tersebut diinisiasi oleh para pegiat event dari forum Backstager Indonesia Tasikmalaya yang dipimpin Roni Nur Moch Sidiq.
Baca Juga:Tempat Pemakaman di Tasikmalaya Jadi Arena Judi Adu MuncangKonten Anti Bullying Kebablasan Siswa SMP di Kota Tasikmalaya, Literasi Digital di Sekolah Masih Lemah
Tampak hadir Kepala Dinas Porabudpar Kota Tasikmalaya Deddy Mulyana, Sekretaris MUI KH Aminudin Bustomi, Ketua DKKT Bode Riswandi, unsur TNI Polri, dan ormas Al Mumtaz.
Dari Al Mumtaz, sendiri tampak hadir Ustaz Hilmi Afwan selaku koordinator, bersama beberapa tokoh ormas lainnya, yakni Ustaz Yan Yan Albayani, H Asep Lugeza, H Acep Sopyan dan yang lainnya.
Koordinasi dan silaturahmi ini ditujukan guna menyamakan persepsi terhadap event di Kota Tasikmalaya. Supaya bisa berjalan dengan lancar tanpa mengganggu kearifan lokal dan nilai-nilai religius.
“Ada beberapa konser yang berubah dari hiburan jadi kemaksiatan,” ucapnya.
Maka dari itu, kata KH Yan Yan, penonton pun perlu ada pemisahan antara penonton konser pria wanita di Tasikmalaya. Supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, khususnya perbuatan asusila.
“Maka sebaiknya perempuan dan laki-laki dipisah,” tuturnya menyarankan.
Sekretaris MUI Kota Tasikmalaya KH Aminudin Bustomi menyampaikan diharapkan pertemuan tersebut bisa menghasilkan solusi. Di mana event-event bisa terselenggara tanpa merugikan pihak manapun.
“Tuangkan konstruksi berpikir masing-masing, nanti juga dinarasikan dinas bersangkutan, toh ke depannya akan menjadi PAD,” ucapnya.