“Prevalensi stunting di Indonesia lebih baik dibandingkan Myanmar 35%. Tetapi masih lebih tinggi dari Vietnam 23%, Malaysia 17%, Thailand 16% dan Singapura 4%,”ujarnya.
Sedangkan prevalensi stunting di Jawa Barat tahun 2021 sebesar 24,5 persen. Data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya menunjukkan kasus penderita stunting tahun 2021 mencapai 5.000 kasus, tahun 2020 kasus penderita stunting lebih tinggi yaitu 7.000 kasus.
Stunting ini, berpengaruh negatif terhadap perkembangan nalar dan fisik seseorang, sehingga apabila terjadi secara makro, yang secara agregat dapat berdampak buruk pada pembangunan daerah.
Baca Juga:Cara Memilih Warna Foundation Sesuai Warna KulitTerbaru!!! Skintific All Day Perfect Serum Foundation, Tahan 24 Jam, Tampilan Sehalus Filter
“Mengacu pada data Kemenkes dan World Bank tahun 2017, salah satu penyebab utama stunting adalah praktik pengasuhan yang tidak baik yang salah satu penyebabnya adalah tidak menerima MP-ASI gizi seimbang dan kurangnya akses ke makanan bergizi dikarenakan mahal dan tidak terjangkau. Oleh sebab itu, intervensinya dengan upaya perbaikan gizi yang dilakukan di luar faktor kesehatan, salah satunya adalah peningkatan kesadaran, komitmen, dan praktik pengasuhan dan gizi ibu dan anak,” katanya. (riz)