CILACAP, RADARTASIK.ID – Jumlah tersangka kasus penganiayaan siswa SMP di Kecamatan Cimangu Kabupaten Cilacap bertambah.
Semula polisi hanya mengamankan 2 pelaku penganiayaan dan memeriksa 3 saksi. Namun kinj ketiga saksi juga ikut diamankan.
Wakapolresta Cilacap AKBP Arief Fajar Satria mengatakan kelima orang yang diamankan mendapat pendampingan keluarga masing-masing, karena mereka masih berstatus pelajar.
Baca Juga:Air Baku Perumdam Mengalami Penurunan Akibat Kemarau PanjangKejaksaan Tinggi Negeri Jawa Barat Menetapkan Mantan Pegawai Bank BRI Cabang Ciamis Sebagai Tersangka Kasus KUR Fiktif
Sementara korban kini tengah dirawat di RSUD Majenang setelah sebelumnya sempat dibawa ke puskesmas.
Polisi terus mengupdate kondisi terkini korban, baik dari rumah sakit maupun puskesmas untuk mendapat gambaran utuh.
KRONOLOGI
Arief memaparkan kronologi awal penganiayaan bermula dari dikumpulkannya sejumlah siswa yang suka bolos oleh pihak sekolah pada Senin (25/9/2023) pagi.
“Berbekal laporan warga, (ternyata) ada beberapa siswa ini suka bolos, terus memberhentikan truk, naik-naik ke truk itu. Nah terus terindikasi namanya Barisan Siswa. Makanya dikumpulkan oleh Wakil Kesiswaan supaya tidak ada kelompok-kelompok begini,” papar Arief.
Perundungan dan penganiayaan kemudian terjadi Senin siang, selepas sekolah. Pelaku tidak terima korban membawa-bawa nama kelompoknya dalam pengakuan kepada pihak sekolah.
Menurut Arif penganiayaan itu dilakukan oleh satu orang, bukan dikeroyok.
Seperti tampak pada video yang beredar dimana korban berulang kali mendapat pukulan dan tendangan pada bagian kepala dan perut dari pelaku.
Aksi itu direkam oleh salah seorang diantara teman pelaku, sementara teman-temannya yang lain hanya menonton dan membiarkan aksi itu terjadi.
Baca Juga:Pansus Raperda PDRD Sentil Kadis LH Tak Hadiri Rapat: Seperti Tidak SeriusCara Meningkatkan Daya Ingat, Lakukan 7 Kebiasaan Ini Agar Tidak Pelupa
Sempat terdengar salah seorang diantara mereka menyuruh pelaku berhenti. Namun pelaku malah balik menantang orang yang berani menghentikannya. Alhasil, semua temannya hanya berdiam diri.
Rekaman video penganiayaan itu pada hari itu juga sudah diketahui keluarga korban. Mereka geram dan langsung mencari pelaku ke rumahnya bersama warga.