TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pemerintah Kota Tasikmalaya bersama Bank Indonesia berencana menjual beras bersubsidi selama lima hari ke depan untuk intervensi harga.
Satu karung beras berisi 5 kilogram akan dijual dengan harga Rp 54.500. Tujuannya untuk menstabilkan harga beras.
“Kami harap operasi beras bisa menekan harga yang sekarang kisaran Rp 14 ribu perkilogram, bisa lebih terjangkau, bisa menarik juga pengunjung agar perputaran uang di pasar rakyat bisa lebih geliat,” ujar Ketua Himpunan Pedagang Pasar Tasikmalaya (Hippatas) H Ahmad Jahid disela pembukaan operasi beras di Pasar Cikurubuk, Senin (25/9/2023).
Baca Juga:Lahan Sawah yang Dilindungi Ternyata Masih Bisa Beralih Fungsi, Tergantung Kebutuhan PembangunanReaktivasi Bandara Wiriadinata Bisa Berikan Efek Domino Terhadap Ekonomi Jika Tiket Terjangkau
Ia mengatakan saat ini kondisi perekonomian masyarakat relatif melemah. Hal itu diperburuk dengan beratnya harga beras dan sejumlah komoditas yang terus melambung.
Pengunjung pun, lanjut Ahmad, diharapkan tidak hanya berbelanja beras tapi juga kebutuhan lain. Mulai sayuran lauk dan lainnya.
“Kita harap ada banyak intervensi semacam program ini, bisa menarik kunjungan dengan harga beras distabilkan,” kata dia.
Salahseorang pedagang beras Susan (42) mengakui sejatinya transaksi di kiosnya terbilang relatif berjalan.
Hanya saja, pedagang pun terkadang sulit menyetok atau bahkan menyediakan ketika permintaan banyak.
“Harga naik terus saat awal bisa 100-200 per kilogram. Sekarang saja masih Rp 13.500. Memang ada yang beli, karena susah barang tapi kita ingin stabil kasian masyarakat, perputaran kami juga tak jelas,” keluhnya.
Seperti diketahui, Pemerintah Kota Tasikmalaya bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kota Tasikmalaya menyelenggarakan Operasi Pasar Rakyat Kemitraan melalui Operasi Pasar Beras SPHP Bulog yang melibatkan Koperasi HIPPATAS/Pasar Cikurubuk Onlinen (PCO), dengan menjual harga beras sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp.10.900,-/Kg atau Rp.54.400/kantong.
Baca Juga:Awas! Harga Beras Bisa Makin Naik Gara-Gara IniAcara WCD di Situ Gede Ricuh, Kadis LH Dinilai Berkata Kasar ke Pegiat Lingkungan
Diharapkan upaya itu bisa mengintervensi perkembangan harga beras yang menjadi penyumbang inflasi pada bulan Agustus.
“Operasi Pasar Murah kebutuhan pokok masyarakat yang dilaksanakan secara bertahap dan ditargetkan pada tahun 2023 terlaksana sebanyak 20 kali, sampai dengan hari ini telah dilaksanakan sebanyak 12 kali, sisanya direncanakan pada rangkaian peringatan Hari jadi Kota Tasikmalaya sebanyak 2 kali dan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional sebanyak 6 kali,” papar Pj Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah.