TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Dalam rangka pencegahan penyakit diabetes, mahasiswa Universitas Perjuangan Tasikmalaya dari berbagai program studi, bekerja sama dengan Dosen Agroteknologi Nasrudin SP MSc dan mahasiswa Program Studi Farmasi, mengadakan layanan pemeriksaan gula darah gratis di Dadaha, Minggu pagi (24/9/2023).
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Kreatifitas Mahasiswa Bidang Kewirausahaan (PKM-K) yang didanai oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Ditjen Dikti – Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Tim PKM-K ini terdiri dari Diki Nurul Rivai (2020), Marsela Arsya Syakinah (2020), Muhammad Huda (2020), dan Sukma Eka Juliani (2021).
Diabetes adalah kondisi yang terjadi ketika pankreas tidak mampu memproduksi insulin yang diperlukan untuk mengubah gula menjadi energi.
Baca Juga:Intervensi Harga, Pemkot Tasikmalaya dan BI Jual Beras Bersubsidi Selama 5 HariLahan Sawah yang Dilindungi Ternyata Masih Bisa Beralih Fungsi, Tergantung Kebutuhan Pembangunan
Hal ini dapat mengakibatkan penumpukan gula dalam aliran darah dan merusak pembuluh darah, yang jika tidak ditangani dapat meningkatkan risiko penyakit serius seperti penyakit jantung, kebutaan, gangguan sirkulasi, bahkan amputasi.
“Menurut data Internasional Diabetes Federation tahun 2021, Indonesia menempati peringkat kelima dengan jumlah penderita diabetes terbesar di dunia, mencapai 18 juta jiwa,” papar tim PKM-K Unper dalam rilisnya.
Layanan pemeriksaan gula darah gratis itu juga menjadi sarana edukasi tentang penyakit diabetes kepada masyarakat. Selama kegiatan berlangsung, sebanyak 50 orang dari berbagai kelompok usia, mulai dari 20 hingga 70 tahun, memanfaatkan layanan ini. Selain mengetahui status kesehatan mereka, masyarakat juga mendapatkan pengetahuan yang lebih baik tentang diabetes dan cara-cara pencegahannya.
Penerima layanan ini menyambut baik inisiatif dari Universitas Perjuangan Tasikmalaya, dan berharap agar kegiatan seperti ini dapat dilakukan secara berkelanjutan. Dengan upaya seperti ini, diharapkan masyarakat dapat lebih proaktif dalam menjaga kesehatan dan mencegah penyakit diabetes, sehingga dapat mengurangi beban penyakit tersebut di masyarakat.
“Semua yang terlibat dalam kegiatan ini berharap bahwa upaya seperti ini dapat menjadi contoh bagi institusi-institusi pendidikan lainnya untuk turut berperan aktif dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya pencegahan penyakit kronis seperti diabetes di Indonesia,” pungkasnya. (rls)
Baca berita dan artikel lainnya di Google News