TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Kompetisi sepak bola Liga 3 akan mulai bergulir bulan Oktober mendatang.
Sayangnya, Persikotas, sebagai salah satu klub sepak bola asal Kota Tasikmalaya kemungkinan besar akan absen pada kompetisi tersebut. Sementara Tasik Raya FC dan Persitas sudah dipastikan akan bertanding.
Potensi absennya Persikotas pada kompetisi Liga 3, tidak lain karena tidak jelasnya kepengurusan pasca meninggalnya almarhum H Endang, yang menjabat ketua umum.
Baca Juga:Penerbangan Perdana Citilink ke Tasikmalaya Bertepatan 16 Tahun Pesawat ATR 72-600Hati-Hati! Membakar Lahan dapat Berujung Pidana
Semenjak itu aktivitas Persikotas juga mengalami kevakuman, sehingga para supporter pesimis dapat melihat klub ini bertanding di kompetisi.
Menyikapi persoalan ini Ketua Asosiasi Kota Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (Askot PSSI) Kota Tasikmalaya, H Wahid, mengaku prihatin.
Namun ia tidak bisa membantu lantaran terganjal status klub dan kewenangan.
Oleh sebab itu, ia menggarisbawahi pentingnya mengklarifikasi status Persikotas terlebih dahulu sebelum mengambil tindakan lebih lanjut. Status klub ini masih ambigu.
Beberapa pihak menyebutnya sebagai klub yang sudah berbadan hukum Perseroan Terbatas (PT).
Sementara yang lain menyebutkan Persikotas adalah bagian dari keolahragaan di PT tertentu.
“Kita perlu mengetahui kekuatan hukumnya, apakah benar-benar PT atau tidak. Selain itu, kami perlu menentukan tindakan lanjutan setelah kematian Ketua Umum (H Endang Rukanda, red),” ungkap Wahid kepada Radar, pada hari Minggu (24/9/3023).
Baca Juga:Wabup Ciamis Berharap Paguron Pencak Silat Bisa Cetak Atlet BerprestasiKebakaran Dalam Dua Hari Menghanguskan Lahan dan Rumah
Wahid menegaskan bahwa sebagai cabang yang mengelola olahraga sepak bola, Askot Kota Tasikmalaya tidak dapat secara sembrono melakukan intervensi terhadap nasib Persikotas.
Meski demikian, sebagai pencinta sepak bola, ia menyayangkan kemungkinan Persikotas absen dari Liga 3, yang merupakan langkah penting dalam perkembangan klub Laskar Wiradadaha.
“Kami memiliki keterbatasan dalam melakukan intervensi langsung. Persikotas bukan anggota Askot, tetapi merupakan anggota Asprov PSSI Jawa Barat. Ini berbeda dengan Tasik Raya FC yang berada di bawah naungan kami,” jelasnya.
Selama ini, kata dia, pengurus Persikotas tidak pernah berkoordinasi dengan Askot PSSI.