TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Penenggak miras di Kota Tasikmalaya tak habis-habis.
Nyaris setiap akhir pekan digelar razia pekat, selalu saja kedapatan remaja tau kumpulan pemuda yang berpesta minuma haram ini.
Hal ini tampaknya menjadi perhatian serius bagi aparat kepolisian.
Meskipun telah dilakukan upaya penertiban berkali-kali, petugas tetap menemui fenomena penenggak miras ini berulang kali.
Salah satunya saat dilakukan patroli pada malam minggu kemarin sampai hingga Minggu dini hari (24/9/2023).
Baca Juga:Penumpang Pesawat yang Turun di Bandara Wiriadinata Akan Ditawari Naik Mobil NgulisikPeringati World Cleanup Day, 2500 Relawan di Kota Tasikmalaya Bersihkan Jalanan dan Sungai dari Sampah
Polisi menemukan sekelompok pemuda tengah menggelar pesta minuman keras jenis Ciu di lokasi yang gelap di pinggir Jalan AH Nasution Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi.
Kepala Tim Maung Galunggung Polres Tasikmalaya Kota, Bripka Sartanu mengatakan saat diciduk para pemuda ini sudah dalam keadaan mabuk.
“Kami melakukan operasi ini setelah menerima laporan dari masyarakat bahwa ada pemuda yang sedang minum miras di Jalan AH Nasution. Setelah kami tiba di lokasi, kami berhasil menemukan mereka dan mengamankan beberapa botol minuman keras,” katanya.
Tidak jauh dari lokasi pertama, polisi kembali menemukan muda-mudi yang sedang menenggak miras di Jalan Maniis. Lokasinya masih di kelurahan yang sama.
Saat dirazia mereka tengah berpesta miras di tengah lapangan sepak bola.
Ketika melihat kedatangan polisi, mereka berusaha melarikan diri ke semak-semak dan perkampungan warga.
amun, polisi berhasil mengamankan empat remaja dari kelompok tersebut.
Dari empat remaja yang diamankan, dua di antaranya adalah perempuan, yang kemudian diberikan pembinaan.
Baca Juga:Persikotas Terancam Absen di Liga 3, Semua Bingung!Penerbangan Perdana Citilink ke Tasikmalaya Bertepatan 16 Tahun Pesawat ATR 72-600
Usia rata-rata mereka berkisar antara 19 hingga 21 tahun, dan mereka mengakui bahwa mereka sering pulang larut malam tanpa memberitahu keluarga mereka.
“Kendaraan mereka telah kami amankan. Ini adalah pelajaran bagi mereka untuk tidak terlibat dalam kegiatan negatif, bahkan tanpa pengawasan orang tua. Kami berharap tindakan ini dapat memberikan efek jera sehingga yang lain tidak mengikuti perilaku mereka,” tegas Sartanu. (Igi)