TASIKMALAYA RADARTASIK.ID – Kadis Lingkungan Hidup dan Pegiat lingkungan yang ribut di Situ Gede merupakan hal yang sangat disesalkan. Namun paling disesalkan lagi, Pj Wali Kota Tasikmalaya langsung pergi saat insiden itu terjadi.
Sebagaimana diketahui pertengkaran antara Kepala DLH dengan pegiat lingkungan usai acara World Cleanup Day jauh dari kata elok. Organisasi dan dinas yang punya misi yang sama malah ribut di Situ Gede hanya karena masalah komunikasi.
Peristiwa itu disesalkan oleh Ketua Lembaga Penyelamat Lingkungan Hidup Indonesia (LPLHI) Mugni Anwari yang menilai kedua pihak pada dasarnya punya misi yang sama. Baik DLH maupun pegiat lingkungan sama-sama menginginkan terciptanya lingkungan hidup yang baik. “Harusnya bisa kolaborasi, ini ko malah bertengkar,” ungkapnya kepada Radartasik.id, Senin (25/9/2023).
Baca Juga:Santri Dapat Umrah Gratis Usai Lomba Tahfidz di Kota TasikmalayaPengendara Motor Tergeletak Tak Bernyawa di Jalan Sewaka Kota Tasikmalaya
Jika melihat duduk perkaranya, dia melihat keributan itu karena ada masalah dalam komunikasi. Pada akhirnya baik kepala dinas maupun aktivis lingkungan sama-sama emosi. “Idealnya bisa diselesaikan dengan duduk bersama, dengan kepala jernih,” ucapnya.
Apalagi peristiwa tersebut terjadi usai peringatan World Cleanup Day yang merupakan hari istimewa baik untuk pegiat lingkungan maupun DLH. “Harusnya jadi momen penyemangat, sayang kalau malah jadi momen pertengkaran,” tuturnya.
Mengingat perselisihan ini terlanjur sudah terjadi, pihaknya berharap kedua pihak bisa saling membuka ruang komunikasi. Sehingga bisa bersinergi dalam menjaga dan menciptakan lingkungan yang baik. “Kalau terus bersitegang bagaimana bisa fokus menangani masalah lingkungan,” katanya.
Menurutnya, kedua pihak saling membutuhkan untuk merealisasikan kinerja dan gerakan untuk lingkungan. “Baik dinas maupun pegiat lingkungan, tidak akan bisa maksimal kalau bergerak sendiri-sendiri,” terangnya.
Paling disesalkan, kehadiran Pj Walikota Tasikmalaya Dr Cheka Virgowansyah di lokasi seolah membiarkan dan tidak memberi sikap. Bahkan pemegang jabatan kepala daerah itu malah pergi dari lokasi meski di sana ada keributan. “Kenapa Pj Walikota langsung pergi? Di mana kepekaannya sebagai seorang pimpinan,” terangnya.