Sebelumnya, BEM Faperta Unsil menggelar aksi unjuk rasa di Bale Kota Tasikmalaya pada Jumat (21/9).
Mereka menuntut Pemerintah Kota Tasikmalaya mengambil langkah serius untuk menyelesaikan masalah sektor pertanian secara serius.
Tidak hanya irigasi dan lahan pertanian yang berkurang, mereka mengusung 4 poin dalam aksi Hari Tani itu.
Baca Juga:Penenggak Miras di Kota Tasikmalaya Tak Habis-Habis, Tiap Pekan Selalu Ada Anak Muda yang Terjaring RaziaPenumpang Pesawat yang Turun di Bandara Wiriadinata Akan Ditawari Naik Mobil Ngulisik
Di antaranya, kemiskinan pangan, kinerja penyuluh, rantai tataniaga dan pemasaran yang kurang pengawasan, hingga kegagalan panen akibat air lindi di TPA Ciangir pada saat penilaian Adipura.
“Pada saat dilakukan penyemprotan eco enzyme oleh Dinas Lingkungan Hidup untuk mengurangi bau dari sampah, cairan tersebut justru menyatu dengan air lindi dan mengalir ke irigasi. Akibatnya, banyak tanaman warga gagal panen 100%, ikan yang dibudidaya pun ikut mati,” kata Syahrul menjelaskan. (mg3)
Baca berita dan artikel lainnya di Google News