TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Tiket pesawat Citilink untuk rute Tasikmalaya-Jakarta akan dibanderol Rp 890 ribu.
Penerbangan dari Bandara Wiriadinata ini akan menggunakan pesawat jenis ATR 72-600 yang memiliki 70 kursi dan kapasitas angkut cargo cukup besar.
Badan usaha CV Adirama Mitra Sehati (AMS) selaku pihak yang akan bertanggungjawab terhadap beroperasinya Citilink di Bandara Wiriadiinata, yakin pembukaan penerbangan dengan pesawat Citilink akan mendatangkan keuntungan besar bagi Kota Tasikmalaya.
Baca Juga:Mengenali Tanda-Tanda Gaslighting dalam Hubungan, Kenali Agar Anda Bisa MengatasinyaMengenal Perilaku Gaslighting dalam Kehidupan Seseorang
“Di tanggal 18 September kemarin kita sudah menandatangani MoU bersama Citilink, penerbangan perdana akan dilaksanakan pada 2 Oktober. Selanjutnya akan dioperasikan dua kali sepekan yakni Sabtu dan Senin.Penerbangan akan dimulai pukul 10 dari Halim Perdana Kusuma dengan TG 8116, dari Tasik TG 8117. Akan ditempuh dengan waktu singkat yakni 45 menit. Ini bisa membantu pertumbuhan ekonomi di Kota Tasikmalaya, mempermudah distribusi logistik juga” kata Nanang Diansah, Direktur CV Adirama Mitra Sehati, Sabtu, 23 September 2023.
CEO RD Group sekaligus Komisaris CV AMS, Rahmat Darmawan atau RD mengatakan harga harga tiket pesawat Citlink sebesar Rp899.000 yang diterapkan untuk rute Halim Perdanakusumah-Tasikmalaya dan sebaliknya merupakan harga awal untuk ‘cek ombak’ minat calon penumpang.
“Kenapa kita munculkan harga segitu, saya pikir itulah adalah harga relatif. Untuk sebagian kalangan menyatakan murah sebagian lagi mengatakan mahal. Tapi, ada ketentuan dalam suatu bisnis baik perdagangan jasa atau dagang, ada yang namanya harga penetrasi untuk mengevaluasi penyesuaian harga. Kemudian bisa mempelajari animo kemudian,” lengkapnya.
Badan usaha yang telah melakukan projek sejak 2014 ini, bergerak di bidang travel. Sehingga, RD yakin bahwa pihaknya akan berusaha sebaik mungkin mempertahankan, bahkan mengembangkan transportasi udara di Kota Tasikmalaya.
“RD Group-nya baru, tapi kami berkecimpung untuk pengelolaan proyek itu sejak tahun 2014. RD Group ini hanya sebuah identitas bahwa, kami ini adalah orang-orang Tasik yang mempunyai usaha di Tasik dengan mempekerjakan orang-orang Tasik dan hasilnya diputarkan di Tasik untuk manfaat seluas-luasnya masyarakat Tasik. RD Group hanya identitas bukan legalitas,” ungkap CEO RD Group itu.