TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Sepeninggal Ketua Umum H Endang Rukanda (Alm), kelangsungan klub sepakbola asal Kota Tasikmalaya, Persikotas, terlihat vakum.
Padahal mereka harus menghadapi kejuaraan Liga 3 yang bakal bergulir bulan Oktober mendatang.
Supporter Tasik City Society (TCS) Riki Hermawan mendorong semua pihak yang peduli dengan sepakbola daerah agar bergerak.
Baca Juga:Menjelang Pemilu 2024, Polres Ciamis Periksa Perlengkapan PengamananAlun-Alun Ciamis Sudah Cantik, Pengunjung Harus Parkir di Mana?
“Kami peduli perkembangan sepakbola daerah, ingin klub asal Kota Tasik eksis kembali. Makanya kami mendorong ke pengurus harus gimana apalagi sebentar lagi mau Liga 3,” ujar Riki usai audiensi di ruang rapat sekda, Jumat (22/9/2023).
Menurutnya, Persikotas butuh figur pimpinan sepeninggal ketua umumnya yang meninggal beberapa tahun lalu.
Sementara pengurus saat ini seperti “angkat tangan” lantaran status Persikotas Kota Tasikmalaya sudah berbadan usaha Perseroan Terbatas (PT), yang artinya tidak bisa serta merta disuntik pemerintah.
“Pemerintah memang tak ada sangkut pautnya sekarang. Hanya kita selaku warga Tasik, Persikotas dilahirkan di Kota Tasik, kami ingin ada dukungan. Siapapun figurnya silakan yang penting support tim kebanggaan daerah ini, sebab sebentar lagi Liga 3 bergulir,” harapnya.
Sebelum disusun tim formatur dan kepengurusan baru, pihaknya ingin Pemkot melakukan langkah supporting.
Pencinta sepakbola daerah, kata dia, sangat merindukan local hero-nya tampil di ajang kompetisi liga 3.
“Kami harap, pemerintah berperan untuk mencarikan ‘bapak’ bagi Persikotas. Tadi saat audiensi Pak Sekda mengatakan untuk memikirkan hal ini. Semoga saja ada solusi,” harap pria dengan sapaan Ikok itu.
Baca Juga:Berani Betul, Residivis Ini Nekad Satroni Rumah Saat Penghuni Belum TidurRSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya Ingin Kembali Meraih Predikat Paripurna
Pengurus Persikotas Asep Wawan Kurniawan mengakui kondisi klubnya kini semakin tak jelas pasca ditinggal almarhum H Endang.
Pihaknya pun meminta saran dan masukan ke pemerintah lantaran masifnya desakan supporter dan pecinta sepakbola daerah yang ingin menyaksikan Laskar Wiradadaha kembali merumput.
“Oktober Liga 3 bergulir. Risikonya kalau tak ikut, kita kena banned. Kami menyerahkan ke pemerintah, mau seperti apa dengan segala keterbatasan kami di kepengurusan,” katanya pasrah.