TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pesawat Citilink sudah resmi akan terbang di Bandara Wiriadinata mulai 2 Oktober dengan rute Tasikmalaya-Jakarta. Pemerintah menaksir harga tiket pesawat di kisaran Rp800-Rp900 ribu.
Harga itu adalah angka yang dikeluarkan oleh CV Adirama Mitra Sehati, pihak swasta yang menandatangani MoU dengan Citilink di Jakarta pada 18 September lalu.
Ditemui di kawasan Bandara Wiriadinata, Komandan Lanud Wiriadinata, Letkol Pnb Adi Putra Buana, mengatakan bahwa bandara sudah 90% siap untuk dioperasikan sebagai layanan publik.
Baca Juga:Pj Wali Kota Tasikmalaya Serahkan Penanganan Kekeringan Pada Tim El Nino CenterNasib Persikotas Makin Tak Jelas Menjelang Bergulirnya Liga 3
“Bisa dibilang kesiapan sudah 90% ya, karena ini kan baru operating lagi, secara teknisnya sudah ready. Untuk pengadaan logistik semua, sambil berjalan persiapan training orang sini untuk boarding pass dan lainnya sudah pihak Citilink latih,” ungkapnya, Jumat (22/9/2023).
Ia juga menjelaskan bahwa, rencana dibukanya kembali operasional penerbangan pesawat Citilink di Bandara Wiriadinata sudah dimulai setahun lalu.
“Karena pesawat ini carter, selama ini kita cari pencarter-nya itu siapa. Pengusaha lain, dulu banyak yang mundur, itu yang saya sayangkan. Saya udah banyak nawarin ke pemodal, tapi banyak nolak dengan alasan itu bukan pasar-nya, bukan ranahnya. Padahal sudah dijamin oleh pemerintah kota,” jelasnya.
Menurut Danlanud, nyaris semua pemodal yang ia hubungi untuk menghidupkan kembali Bandara Wiriadinata, menolak karena takut merugi dengan menanggung biaya pesawat Citilink itu.
“Citilink kalau tidak ada yang menjamin, mereka nanti takutnya gak berani. Sehingga dijamin oleh CV AMS ini. CV kan juga takut rugi, ada penjaminnya adalah pemerintah kota. Apabila ada kerugian, pemerintah kota ini siap untuk mengganti kerugiannya yang dikeluarkan CV,” paparnya.
CV Adirama Mitra Sehati, lanjutnya, akan menanggung bila kursi pesawat tak terpenuhi oleh penumpang itu. Perusahaan ini memang bergerak di bidang travel, sehingga berhak menetapkan harga tiket sesuai dengan hitungan untung-rugi perusahaan.
“6 bulan terakhir baru bertemu dengan CV AMS. Awalnya, kita mau mendatangkan pesawat untuk reguler penjaminnya adalah pemerintah kota. Tetapi, ternyata dari pihak Citilink tidak bisa. Nah pihak Citilink tidak menentukan harga tiket, hak prerogatif itu ya oleh CV AMS,” jelas Adi.