KARANGPAWITAN, RADARTASIK.ID – Pemkab Garut menggelar operasi pasar murah. Langkah itu dilakukan untuk memberi keringanan kepada warga terdampak kemarau.
Pada operasi pasar murah, Pemkab Garut memberikan subsidi untuk beras, sehingga masyarakat bisa membeli dengan harga lebih murah di bandingkan di pasaran. Saat ini harganya melambung tinggi.
Kepala Disperindag ESDM Kabupaten Garut Ridwan Effendi mengatakan, operasi pasar murah dalam rangka tanggap darurat bencana kekeringan.
“Saat ini sudah sebanyak 19 kecamatan yang terdampak,” ucapnya, Jumat 22 September 2023.
Baca Juga:Aplikasi Sistem Rujuk di Kabupaten Garut Dinilai Belum Optimal, Banyak yang Datang Langsung ke RSUDIsu Klub Malam di Kabupaten Garut Bikin Resah, Warga Temui MUI dan Ormas Islam
Ridwan Effendi menyebutkan, beras murah sebanyak 130 ton. Itu akan disalurkan ke 52 desa di 19 kecamatan terdampak kekeringan. “Setiap desa itu ada 500 paket yang diperuntukan untuk masyarakat yang terdampak bencana kekeringan,” katanya.
Ridwan menuturkan, setiap kilogramnya pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp 7.000. Sedangkan setiap paket berisi 5 kilogram, sehingga masyarakat hanya membeli Rp 33.500 dari yang semula 68.500 per paketnya.
Harga Paket Beras Pada Operasi Pasar Murah
Ia berharap operasi pasar murah dapat meringankan beban masyarakat, khususnya yang terdampak bencana kekeringan.
“Harapannya tentu dengan dengan OPM ini dapat meringankan beban masyarakat khususnya 19 kecamatan yang terdampak kekeringan,” harapnya.
Karena, lanjut Ridwan dari pantauannya, harga beras di Kabupaten Garut khususnya masih tinggi, yakni Rp 15.000 per kilogram.
Hal ini membuat masyarakat berasa keberatan dan kesulitan mendapatkan beras. “Jadi yang 500 (paket beras) itu sudah tertera datanya, nanti siapa penerima manfaat dan itu akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan tim pendistribusian tingkat kecamatan dan desa,” pungkasnya. (*)