CIAMIS, RADARTASIK.ID – Musim kemarau yang diakibatkan oleh adanya badai El Nino bukan hanya berdampak pada berkurangnya sumber air bersih. Tapi juga membuat udara menjadi lebih kering sehingga dan memicu persoalan baru, yakni kebakaran hutan dan lahan atau Karhutla.
Dampak El Nino ini telah dirasakan semua wilayah di Indonesia, termasuk Kabupaten Ciamis, dimana kekeringan menyebabkan kebakaran hutan dan lahan di sejumlah wilayahnya.
Menurut Catatan Tagana Kabupaten Ciamis setidaknya 10 kebakaran lahan telah terjadi di wilayah Ciamis selatan sejak awal bulan September hingga sekarang.
Baca Juga:Warga Cisadap Ciamis Kini Tak Kesulitan Air Bersih Lagi, Polisi Berikan Bantuan Sumur BorTNI-Pemerintah Ciamis Kembali Kolaborasi Lewat Program TMMD ke-118 di Desa Kadupandak
“Tercatat totalnya ada 10 kejadian sejak awal September sampai sekarang, semuanya kebakaran lahan,” ujar anggota FK Tagana Kabupaten Ciamis Uju Suparman kepada Radar, Rabu (20/9/2023).
Ia menerangkan wilayah Ciamis yang rawan terhadap kejadian kebakaran adalah Kecamatan Banjaranyar dan Banjarsari.
Kedua wilayah ini secara geografis memang memiliki lahan yang cukup luas, dan dimusim kemarau seperti sekarang banyak lahan yang kekeringan.
Akibatnya potensi kebakaran hutan dan lahan di kedua wilayah ini lumayan cukup besar.
Rata-rata lahan yang terbakar di kedua wilayah itu adalah area kebun dan hutan.
Seperti beberapa waktu lalu dimana ada hutah jati yang terbakar akibat pembakaran sampah dan puntung rokok yang diubuang sembarangan.
“Makanya kami tim gabungan juga selalu siaga 24 jam terus,” ucapnya.
Karhutla terakhir kali terjadi di Dusun Panamun RT 27 /07 Desa Kawasen, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis, pada Selasa (19/9) sekitar pukul 21.15.
Baca Juga:Ssst! Cara Mengatasi Jerawat Paling Ampuh Ini Tidak Banyak Orang Tahu, Kulitmu Bisa Glowing Tanpa AcneMenakar Peluang Cuan Investasi Reksadana Pendapatan Tetap di Tengah Tekanan Kenaikan Suku Bunga
Petugas gabungan dibantu warga sekitar berjibaku memadamkan api yang terus merembet membakar dedaunan kering di sekitar hutan jati yang terbakar.
“Tercatat kebakaran lahan jati yang terbakar 2 hektare,” ungkap dia.
Penyebab kebakaran di Dusun Panamun itu menurut dugaannya adalah dari puntung rokok yang dibuang sembarangan ke kebun jati.
Sementara di area itu banyak daun jati kering yang pada siang hari sudah diterpa suhu panas.