PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Dampak musim kemarau di Kabupaten Pangandaran terus meluas. Tercatat ada tujuh kecamatan yang mengalami kekurangan air bersih.
Kabid Darlog BPBD Kabupaten Pangandaran Suprianto mengatakan kawasan yang mengalami kekurangan air bersih tidak terjangkau PDAM.
“Sehingga mereka hanya mengandalkan sumur resapan, atau pun mata air yang sekarang sudah surut,” katanya kepada wartawan Rabu 20 September 2023.
Baca Juga:Bangun TPS Pasar Banjar, Wali Kota: Disiplin Buang Sampah Agar Pasar Bersih Seperti di MalPengusaha Galian C Ilegal di Kabupaten Pangandaran Dapat Peringatan, Ini Pesan Satpol PP
Sehingga, satu-satunya jalan untuk pemenuhan kebutuhan air bersih tersebut adalah mengandalkan suplai air bersih dari pemerintah. “Ya itulah satu-satunya cara untuk mengatasi kebutuhan warga,” katanya.
Suprianto mengatakan, masyarakat bisa mengusulkan bantuan air bersih melalui desa. “Setelah itu pihak desa akan menyampaikan permintaan itu ke BPBD Kabupaten Pangandaran, nanti akan didistribusikan,” ucapnya.
Dia menyebut, kawasan yang terdampak paling parah mengalami kekurangan air bersih adalah Desa Margacinta Kecamatan Cijulang. Total bantuan 390 ribu liter, Batukaras 70 ribu liter dan Cibanten 110 ribu liter.
Sudah 800 Ribu Liter Disalurkan ke Warga Kekurangan Air Bersih
Sementara itu, total ada 2.601 KK yang terdampak kekeringan tersebut. “Total bantuan air bersih mencapai 800 ribu liter lebih,” ucapnya.
Suprianto meminta masyarakat tidak mengahamburkan air. Harus menghemat air bersih. “Karena sekarang lagi susahnya air bersih, jadi jangan boros-boros,” ungkapnya.
Tujuh kecamatan yang terdampak kekeringan adalah Kecamatan Cimerak, Cijulang, Parigi, Cigugur, Kalipucang, Padaherang dan Sidamulih dan lebih spesifik ada 14 desa.
Menurutnya, di satu kecamatan itu tidak semua desa yang mengalami kekurangan air bersih. “Jadi dalam satu kecamatan itu tidak semua desa yang terdampak,” katanya. (*)