TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Rekomendasi untuk perizinan konser musik idealnya memperhatikan radius lingkungan terdampak. Jangan hanya mengacu lokasi administrasi pelaksanaan saja.
Ketua Forum Silaturahmi (Forsil) RT RW Kota Tasikmalaya Deden Tazdad mengatakan bahwa bahwa pembatalan event Break Out Day menciptakan berbagai isu. Salah satunya munculnya opini pembatalan karena ormas islam. “Khawatirnya jadi citra ormas islam yang rusak,” ungkap pria yang juga Ketua Pemuda PUI Jawa Barat itu kepada Radartasik.id, Senin (18/9/2023).
Pihaknya memang mewajarkan jika publik khususnya warganet di media sosial memiliki asumsi liar. Pasalnya secara pribadi pihaknya pun mendukung gelaran event yang memajukan ekonomi. “Wajar jika kecewa termasuk jadi punya asumsi masing-masing,” ucapnya.
Baca Juga:Kapolres Beberkan Penyebab Pembatalan Konser Musik di Kota TasikmalayaSoal Kegaduhan Pembatalan Konser Musik, Ini kata Kesbangpol Kota Tasikmalaya
Asumsi liar ini menurutnya karena penyelenggara tidak utuh memberikan informasi. Di mana mereka sekadar mengumumkan pembatalan dengan alasan untuk menjaga situasi Kota Tasikmalaya tetap asyik. “Agar tetap asyik, tapi faktanya jadi menimbulkan tuduhan dan kegaduhan,” terangnya.
Idealnya, penyelenggara bisa memberikan penjelasan secara jelas soal penyebab pembatalan juga. Baik itu soal kekeliruan dalam hal teknis atau persoalan lainnya. “Misal karena khawatir ada dampak ke pasien di rumah sakit terdekat, kan itu lebih baik,” tuturnya.
Sebagaimana diketahui, kepolisian sudah menjelaskan kronologi pembatalan event Break Out Day tersebut. Di mana ada sebuah miss di mana penyelenggara tidak melakukan komunikasi secara utuh ke warga sekitar lokasi.
Deden Tazdad berharap hal ini menjadi evaluasi bagi penyelenggara event khususnya di Kota Tasikmalaya. Khususnya dalam hal komunikasi dan warga sekitar yang memang terdampak. “Ini jadi bahan evaluasi ke depannya,” ucapnya.
Dia pun menerangkan bahwa warga terdampak bukan sekadar RT/RW, Kelurahan Kecamatan tempat pelaksanaan. Namun memperhitungkan radius wilayah yang terdampak. “Meskipun lokasi di Cihideung, kalau efeknya sampai ke Tawang, artinya harus ada komunikasi juga kepada warga dan pemerintahan di Tawang,” ujarnya.(*)