Sementara itu, CEO Picotel M Fikri menambahkan, sebelumnya sejak beberapa tahun ke belakang, perusahaan miliknya yang bergerak di bidang telekomunikasi dan IT telah bekerja sama dengan perusahaan dari China.
“Kedatangan kami ke sana (China), ingin menawarkan komoditas yang ada di Tasikmalaya, untuk dijadikan salah satu pembayaran dari pembayaran prodak import selama ini,” katanya soal Produk lokal Kabupaten Tasikmalaya go internasional.
Fikri mengaku, potensi itu ada dan sangat dirasakan. Saat ini merupakan ikhtiar sebagai upaya menawarkan berbagai macam komoditas, meskipun belum tau peluangnya sebesar apa.
Baca Juga:16 Petahana Kades Tumbang dalam Pilkades Serentak Kabupaten Tasikmalaya, Sebanyak 34 Terpilih Kembali dan 17 Tidak MencalonkanPolsek Manonjaya Maraton Kirimkan Air: 8.000 Liter Air Bersih Didistribusikan Setiap Hari, Kabupaten Tasikmalaya Alami Kekeringan
“Yang jelas hari ini yang ada dibenaknya komoditas yang mampu ditawarkan melibatkan masyarakat seperti petani,” ucapnya.
Contohnya komoditas manggis yang ada di Kecamatan Puspahiang, sudah terkenal dimana-mana. Geliat masyarakat bisa terpenuhi jika ini ada. “Jadi potensi itu berasa ada, namun belum terserap semua dan belum maksimal. Lahan masih banyak yang tidur, tidak termanfaatkan,” ucapnya terkait Produk lokal Kabupaten Tasikmalaya go internasional.