TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Penyakit jantung merupakan salah satu penyebab kematian terbanyak di dunia.
Sebab itu penting untuk melakukan langkah pencegahan agar tidak semakin banyak yang terkena penyakit jantung.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Tasikmalaya, dr H Farid Wajdi Sp THT-BKL MH mengingatkan rumah sakit jantung dan pembuluh darah yang ada di wilayah Priangan Timur agar mulai melakukan riset terhadap kasus sakit jantung.
Baca Juga:Seleksi CASN 2023 Tanggal 17 September Dibatalkan, Ini Jadwal BarunyaDampak 4 Ruangan Museum Nasional Terbakar, Masyarakat Tak Bisa Berkunjung Sementara Waktu
Sebab selama ini ditenggarai banyak penderita jantung yang tidak terdeteksi akibat kurangnya pemahaman masyarakat terhadap gejala penyakit tersebut.
“Jantung itu sebarannya banyak sekali, cuman selama ini kita, makannya dari JHC (Jakarta Heart Center) saya bilang untuk jemput bola. Di Priangan Timur banyak kasus-kasus yang tidak terdeteksi,” ujar Farid.
IDI Kota Tasikmalaya periode 2023-2026 ini juga menggelar mini simposium dengan tajuk “Deteksi Dini Kegawatdaruratan Jantung di Faskes Pertama” saat pelantikan pada 16 September 2023.
“Kita mulai peringati Hari Jantung Sedunia dengan acara simposium ini, mengundang pembicara dari Jakarta dengan topik sekarang Deteksi Dini Kegawatdaruratan Jantung di Faskes Pertama. Semoga tepat sasaran dan dapat membantu sosialisasikan penyakit jantung ini,” lengkapnya.
Farid juga menjelaskan, forum ilmiah ini untuk mengingatkan para dokter lebih cermat mendeteksi penderita sakit jantung.
Lebih lanjut, pemahaman tentang gejala dan kebiasaan buruk yang memicu penyakit paling mematikan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ini.
“Maka dari itu, kita bikin topik seminar ilmiah ini. Karena, selama ini dianggap (gejala) hanya sakit maag, tetapi itu ternyata sakit jantung,” tuturnya.
Baca Juga:Mau Punya Rambut Tebal? Gunakan 5 Bahan Alami Ini untuk Mendapatkan Rambut Sehat dan Lebat Tanpa Perlu Perawatan ke SalonNama Unik Anak Elon Musk Ini Mind Blowing Banget
Menurutnya, pola hidup yang praktis cenderung buruk, menjadi penyebab potensi menderita sakit jantung.
Tidak hanya usia 40 tahun ke atas, kini penyakit tersebut juga ditemukan pada rentang usia 20-30 tahun.