RADARTASIK.ID – Pada akhir Agustus, Scania, perusahaan truk asal Swedia, menghadirkan inovasi luar biasa dalam dunia transportasi berat.
Scania Swedia meluncurkan semi-truk hybrid pertama di dunia yang dilapisi panel surya.
Tujuannya adalah mengurangi biaya operasional dan emisi CO2 yang merusak lingkungan sebagaimana terjadi selama ini.
Baca Juga:Tasik El Nino Center Terima Permintaan Kebutuhan Air Bersih, Masyarakat Diminta Bijak Gunakan AirSK Tanggap Darurat Belum Terbit, Distribusi Air Bersih Andalkan Bantuan Swasta
Dilansir The Next web, trailer truk hibrida pertama ini memiliki panel surya seluas 100 meter persegi yang terhubung ke sistem kelistrikan kendaraan.
Hingga saat ini proyek penelitian tentang efektivitas perangkat fotovoltaik tersebut masih berlangsung, guna mengukur potensi energi matahari yang dapat dihasilkan oleh konfigurasi ini dan sejauh mana penggunaan panel fotovoltaik dapat mengurangi emisi CO2.
Saat truk ini melaju tanpa suara di pedesaan Skandinavia, Anda akan merasa seperti melihat kendaraan masa depan.
Manajer Proyek Pengembangan Truk Bertenaga Surya di Scania, Eric Falkgrim, mengungkapkan bahwa Swedia terkenal sebagai negara yang minim sinar matahari. Terutama selama periode November-Februari dimana negara ini mengalami musim dingin dengan waktu siang yang lebih pendek.
Sehingga jika teknologi ini berhasil diterapkan di Swedia, maka teknologi itu juga akan bisa diterapkan di seluruh dunia.
Inspirasi untuk proyek ini berasal dari kemajuan dalam teknologi baterai lithium-ion.
Departemen penelitian dan inovasi Scania melakukan studi awal pada tahun 2019 untuk menentukan kelayakan ide truk fotovoltaik mandiri.
Baca Juga:Usulan Musorkotlub KONI Kota Tasikmalaya Ditolak KONI JabarBerkas Kasus Penipuan Sales Diler Motor Sudah di Kejaksaan, Kuasa Hukum Siap Adu Bukti di Pengadilan
Dengan dukungan dana dari lembaga inovasi Swedia, Vinnova, proyek ini dimulai pada Januari 2021, dengan pengembangan sel surya efisien oleh Universitas Uppsala.
Teknologi ini juga mengintegrasikan truk/traktor hibrida plug-in dengan penyimpanan energi sebesar 100 kWh, sementara trailer memiliki kapasitas tambahan 200 kWh yang berfungsi sebagai “power bank” yang diisi oleh panel surya.
Menanamkan sel surya pada truk bukanlah tugas mudah, karena mereka dirancang untuk duduk diam di atas bangunan selama beberapa dekade.