Usulan Musorkotlub KONI Kota Tasikmalaya Ditolak KONI Jabar

musorkotlub
Pengurus KONI Kota Tasikmalaya bertemu KONI Jawa Barat untuk membahas usulan musorkotlub dari cabor. (foto: IST)
0 Komentar

Mengingat kondisi ketua tidak tersangkut kasus hukum, atau meninggal dunia, seperti klausul dalam AD/ART yang menguatkan alasan supaya Musorkotlub dilangsungkan.

“Namun, hasil dari Bandung kemarin kita akan plenokan kembali terlebih dahulu, dan hasilnya akan kita sampaikan sebagai jawaban ke Cabor yang kemarin menyampaikan aspirasi,” jelas dia.

Terpisah, Ketua Pordasi Kota Tasikmalaya Abdullah Ahyani menyebut pelanggaran AD/ART dan sejumlah poin yang dikeluhkan cabor, bukan semata menjadi alasan kuat 33 cabor mengusulkan pergantian kepengurusan.

Akan tetapi, para cabor meresahkan kaitan manajemen organisasi.

Baca Juga:Berkas Kasus Penipuan Sales Diler Motor Sudah di Kejaksaan, Kuasa Hukum Siap Adu Bukti di PengadilanMengatasi Rambut Rontok dengan Minyak Kemiri: Rahasia Kecantikan Alami yang Terbukti

“Kita tahu sendiri mau babak kualifikasi ribut, mau berangkat porprov ribut, usai pertandingan ribut, bonus. Sampai sekarang kontingen juga belum dibubarkan. Sekarang kerja apa temen-temen Pengurus itu?,” keluhnya.

Dia menuturkan apabila pelanggaran AD/ART tak bisa jadi alasan diselenggarakannnya Musorkotlub, maka cabor bisa saja mendesak supaya Musorkotlub dipercepat. Sebab, kata dia, yang terpenting adanya perubahan kepemimpinan.

“Jika (musorkotlub) tak selenggarakan, berarti kita desak minta (Ketua KONI) berhenti tidak terhormat. Kami hormati KONI yang sudah terlalu jauh dari apa yang diharapkan cabor dan Pemkot. Ngapain dipertahankan, malu. ketika cabor menghendaki adanya pergantian kepengurusan ngapain masih dipertahankan? artinya masyarakat olahraga yang tergabung di cabor sudah tidak trust, cabor ini pemegang saham, mereka hanya mandataris,” tegasnya dengan nada meninggi.

Ketua Federasi Arung Jeram Indonesia (Faji) Kota Tasikmalaya Harniwan Obech juga mempertanyakan usulan Musorkotlub, sampai ditolak. Juga mempertanyakan Pengurus Jabar yang berpendapat hal tersebut tidak menjadi alasan kuat digelarnya Musorkotlub.

“Sebab, 33 cabor bukan jumlah sedikit dari 41 cabor yang bernaung di Koni. Bukan itu saja, kegaduhan hari ini juga harus disikapi. Kami berharap cabor menyamakan persepsi dulu, mau Musorkotlub atau apapun itu, yang penting ada perubahan ke arah baik. Kalau bisa mundur dari jabatan, atau apapun. Kita akan rapatkan lagi, cabor supaya bisa menyikapi walau pun informasi resmi belum kita terima hasil tindaklanjut usulan kami kemarin,” beber dia. (igi)

0 Komentar