GARUT, RADARTASIK.ID – Sebanyak 82 ribu masyarakat Garut masuk ketegori miskin. Pemkab Garut pun akan fokus menangani permasalahan tersebut, di samping penanganan kekeringan.
Dalam upaya mengatasi kemiskinan, Pemkab Garut mengalokasikan cadangan beras. Beras-beras itu akan dibagikan kepada masyarakat miskin di seluruh wilayah Kabupaten Garut.
Bupati Garut H Rudy Gunawan mengatakan, angka kemiskinan Kabupaten Garut berada di angka 10,4 persen. “Angka kemiskinan kita di tahun 2020 itu sudah menyentuh angka 8,8 persen, karena Covid-19 di tahun 2021 melonjak jadi 10,8 persen,” ucapnya, Selasa 12 September 2023.
Baca Juga:Penyebab Kebakaran Lahan di Gunung Guntur Terungkap, Ternyata Bukan Gara Gara Puntung Rokok, Tapi Karena Hal IniTanggap Darurat Kekeringan Diperpanjang, Wilayah di Kabupaten Garut Ini yang Jadi Fokus
H Rudy Gunawan menuturkan, masyarakat Garut masih tergolong miskin mencapai 82 ribu orang atau sekitar 3% dari total populasi.
“Jadi dari 10,4 persen, 3 persennya miskin ekstrem, dan insya Allah itu sudah ada by name by addres dan ada kartu keluarga, di mana kita semua akan fokus menyelesaikan masalah itu dengan berbagai strategi,” tuturnya.
Strategi Menurunkan Angka Kemiskinan Masyarakat Garut
Berbeda dengan pemerintah pusat yang memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebagai salah satu strategi, Pemkab Garut fokus pada strategi perencanaan jangka panjang, termasuk pembukaan lapangan pekerjaan, investasi, peningkatan Indeks Pertanaman (IP), serta pengembangan infrastruktur seperti jalan usaha tani.
Dengan upaya yang dilakukan, H Rudy Gunawan berharap angka kemiskinan di Kabupaten Garut kembali turun ke satu digit di tahun 2023 ini. “Insya Allah kita ke satu digit ya,”katanya.
Ia menegaskan komitmen untuk mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Garut, khususnya kemiskinan ekstrem. “Tentu kami bersungguh-sungguh untuk menyelesaikan itu (kemiskinan ekstrem),” pungkasnya. (*)