TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Hidup sehat kunci tekan angka stunting. Kader Kesehatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya sinerg menuju zero stunting.
Puskesmas Manonjaya Bersama Muspika Kecamatan Manonjaya mengadakan semarak kader kesehatan di Alun-Alun Manonjaya, Selasa (12/9/2023).
Kepala Puskesmas Manonjaya Ijang Budiana mengatakan, angka stunting di Kecamatan Manonjaya dari tiga tahun ke belakang trennya menurun. Awalnya 22 persen, 20 persen, 19 persen sampai sekarang 10,93 persen.
Baca Juga:Kampanye di Kampus Diperbolehkan, Namun Belum Jadi Kebijakan: KPU Kabupaten Tasikmalaya Tunggu Arahan dari PusatMarc Marquez Tak Puas Hasil Tes MotoGP Misano, Honda Belum Bisa Berbuat Banyak: The Baby Alien Kian Kencang Pindah ke Gresini Ducati pada MotoGP 2024?
“Itu di bawah kabupaten lain, yakni 14,8 persen. Sebenarnya untuk Manonjaya trennya bagus mudah-mudahan zero stunting. Dan yang namanya zero stunting bukan tidak ada melainkan tidak bertamah,” ujarnya kepada Radar usai semarak Kader Kesehatan Manonjaya.
Secara kegiatan, kata Ijang Budiana, kader merupakan gerbang terdepan masalah data. Sebab, yang menimbang dan lain sebagainya itu tugas dan peran penting Kader Kesehatan Manonjaya.
“Mudah-mudahan dampak ke depan ada rembug stunting dengan kepala desa untuk meningkatkan kualitas atau kapasitas kader tentang pengetahuan,” ucap dia.
Karena, lanjut dia, stunting yang ada di Manonjaya ketika di validasi 22 persen menjadi 20 persen, lalu 19 persen, ternyata banyak persoalan bayi dalam pengukurannya, anak sakit atau misal anak menangis.
“Alhamdulillah banyak di Kecamatam Manonjaya mengalokasikan kegiatan peningkatan kapasitas kader,” tuturnya.
Semua elemen masyarakat, lanjut Ijang, dari mulai pemerintahan untuk sama-sama menekan angka stunting dan harus satu persepsi serta frekuensi tentang stunting.
“Dalam menekan angka stunting di wilayah Kecamatan Manonjaya, dengan mengadakan pelatihan bagi para kader, berkoordinasi advokasi terhadap desa,” kata dia.
Baca Juga:Siswa Pecinta Alam SMAN 1 Cineam Kabupaten Tasikmalaya Bentuk Karakter MandiriSubsidi Motor Listrik Belum Sampai Tasikmalaya, Begini Kata Dealer: Belum Tahu Jenis dan Tipe Apa Saja yang Masuk Subsidi
Dampaknya, di desa-desa mengalokasikan untuk pemberian makanan tambahan. Sebab, banyak yang disebutkan stunting, tapi ketika divalidasi tidak. Hal itu, karena kesalahan teknis dalam pengukuran, penimbangan dan lainnya. Karena saat menimbang ada dacin, kadang-kadang harus di tera.
“Zero stunting di Manonjaya terus diupayakan oleh semua elemen. Jangan sampai ada melebihi dari 11 persen. Mudah-mudahan semakin ke sini semakin turun, kita ada 3.500 an balita. Kita yang masuk stunting itu sekitar 350 balita,” kata dia.