TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Santri Pondok Pesantren Nurul Hidayah atau siswa SMK Bojongnangka Sukamenak Purbaratu Kota Tasikmalaya berhasil berprestasi di ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-55 yang dilaksanakan di Sukawangi Kabupaten Bekasi, Minggu (10/9/2023).
Mampu meraih juara 2 Musabaqah Syarhil Qur’an (MSQ) Putra dan Juara 2 MSQ Putri serta Juara 3 MSQ Putra kejuaraan Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) mengalahkan para peserta dari 27 kota/kabupaten di wilayah Jawa Barat.
Kepala SMK Bojongnangka Sukamenak Purbaratu Kota Tasikmalaya, H Aceng Ali Alamsah SKom, mengatakan dalam ajang lomba MTQ di Kabupaten Bekasi, siswa SMK Bojongnangka berhasil mendapatkan tiga penghargaan.
Baca Juga:Hadirkan 25 Kampus Nasional dan Luar Negeri, Satas Education Fair, Targetkan 90% Lulusan BerkuliahMatematika Lebih Mudah dengan Metode Gasing
“Alhamdulillah juara dua MSQ putra dan putri, dan juara tiga MSQ putra. Mendapat tiga piala dan penghargaan sertifikat. Berkat kerja keras latihan dan bimbingan guru pembimbing di SMK Bojongnangka,” ungkap H Aceng, kepada Radar.
Ajang perlombaan MTQ ke-55 yang dilaksanakan di Kabupaten Bekasi ini, merupakan ajang persiapan sebagai tuan rumah menghadapi lomba MTQ tingkat Jawa Barat tahun 2024 nanti.
“Jadi peserta di perlombaan MTQ di Kabupaten Bekasi ini juga diikuti oleh semua peserta dari 27 kota/kabupaten di Jawa Barat. Ajang pemanasan, dan Alhamdulillah siswa kami berhasil meraih tiga piala,” kata dia.
Bahkan ada santri dari Pondok Pesantren Nurul Hidayah SMK Bojongnangka Sukamenak Purbaratu Kota Tasikmalaya, yang diambil menjadi kontingen dari Kota/Kabupaten Bekasi ini.
“Iya Alhamdulillah bisa terpakai oleh daerah lain. Yang jelas kami terus melakukan pelatihan-pelatihan dan bimbingan kepada siswa untuk berlatih MSQ dan MTQ dan Alhamdulillah banyak prestasi yang diraih,” ujar dia.
Dia menyebutkan, kunci menghasilkan atau mencetak siswa atau santri berprestasi dalam bidang MSQ dan MTQ tidak terlepas fokus pondok pesantren dan SMK Bojongnangka termasuk ada pembimbing khusus yang melatih anak-anak.
“Jadi kami mempersiapkannya sejak siswa masuk ke pesantren atau SMK. Dan dijalurkan terhadap siswa atau santri yang junior terus pembinaan nya berjenjang sampai diikutsertakan dalam ajang atau perlombaan,” tambah dia.