“Kepercayaan dari PKS ini saya terima, saya sudah tidak di eksekutif, legislatif, saya warga biasa. Tapi alhamdulillah PKS membidik. Ada parpol lain menawarkan bergabung, tapi tak perlu diceritakan,” tuturnya.
Ketika ditanya motif ia kembali bergabung dengan parpol untuk mencalonkan di Pilkada 2024? Dede masih terlihat malu-malu.
Meski dalam beberapa survei elektabilitas namanya kerap muncul di bursa pencalonan wali kota.
Baca Juga:Adipura: Menanti Nasib Kota Tasikmalaya Jadi Kota TerbersihTradisi Kawin Tangkap di Pulau Sumba Kembali Viral dan Jadi Kontroversi, Ini Penjelasannya!
“Kalau maju legislatif saya menolak, sekarang konsen utamanya sama-sama sukseskan Anies. Pilkada? jangan dulu jauh-jauh. Kita agendakan menang dulu Anies dan PKS besar. Saya tidak pikirkan (Pilkada) 2024, tapi menangkan dulu PKS,” ungkap Dede.
Sementara itu, Ketua DPD PKS Kota Tasikmalaya Yadi Mulyadi menyebut pihaknya memang sengaja merangkul para tokoh, dan mantan birokrat, untuk diwadahi dalam dewan pakar.
“Berhimpun sebagai pemikir dalam berkontribusi bagi PKS yang outputnya untuk masyarakat,” kata Yadi.
Disinggung elektabilitas H Dede yang masih terbilang populis untuk Pilkada 2024, Yadi menyebut masih akan melihat situasi, bagaimana pencalonan Z1 dari poros PKS nantinya. Ia ingin terlebih dahulu berkonsentrasi menaikan suara di Pileg dengan target 11 kursi.
“Saya kira bergabungnya H Dede optimisme kemenangan Pileg tidak terelakan. Ini jadi energi ganda bagi kami yang tengah berkonsentrasi menangkan Pileg dan otomatis menatap Pilkada 2024,” tuturnya.(igi)