TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Kabupaten Tasikmalaya dikepung stunting dan kemiskinan ekstrem. Burhanduin Muslim Foundation tawarkan solusi cerdas menyelesaikannya.
Persoalan di Kabupaten Tasikmalaya memang cukup kompleks. Selain persoalan infrastruktur yang tak kunjung selesai masih dirasakan masyarakat.
Selain itu, persoalan Kabupaten Tasikmalaya dikepung stunting dan kemiskinan ekstrem pun masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah daerah. Apalagi, angka untuk kasus tersebut pun bukan masuk kategori sedikit.
Baca Juga:Alhamdulillah!! Kabupaten Tasikmalaya Sudah Memiliki Tiga Kampung Moderasi Beragama: Tersebar di Tiga Desa dan Tiga KecamatanTemuan BPK di Luar Kendali, Ini Pernyataan Pemkab Tasikmalaya Soal Bankeu Desa Tahun Anggaran 2021
Seperti diketahui, angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Tasikmalaya mencapai 15.740. Sedangkan untuk angka stunting jumlahnya mencapai 14.325 hasil bulan penimbangan balita (BPB) Tahun 2022.
Hal itu pun menjadi sorotan berbagai pihak, termasuk Burhanudin Muslim Foundation (BMF). BMF menilai persoalan-persoalan ini harus disikapi serius termasuk dengan program-program yang tepat sasaran.
“Saya melihat angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Tasikmalaya cukup mengkhawatirkan. Apalagi untuk stunting informasinya cenderung mengalami kenaikan kasusnya,” ujar Direktur BMF Burhanudin Muslim SH kepada radartasik.id, Kamis 7 September 2023.
Burhanudin Muslim mengatakan, persoalan Kabupaten Tasikmalaya dikepung stunting dan kemiskinan ekstrem ini harus benar-benar disikapi serius oleh pemerintah daerah. Pasalnya, kemiskinan ekstrem dan stunting ini akan berdampak terhadap masa depan bangsa, khususnya Kabupaten Tasikmalaya.
“Kita ketahui bahwa 2045 ini Indonesia akan mendapatkan bonus demografi. Di mana jumlah usia produktif akan lebih besar dibandingkan negara-negara lain. Maka dari itu harus disiapkan agar usia produktif nanti bisa memajukan bangsa. Salah satunya dengan menyelesaikan persoalan kemiskinan ekstrem dan stunting ini,” kata dia, menjelaskan.
Menyikapi persoalan tersebut, kata Burhanudin Muslim, pihaknya bersama tim akan turun langsung ke masyarakat untuk melihat seperti apa persoalan sebenarnya dalam kasus kemiskinan ekstrem dan stunting.
Kemudian, lanjut Burhanudin Muslim, BMF pun menyoroti program-program dalam penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem. Pasalnya, saat ini cenderung hanya program-program yang belum berdampak terhadap penurunan angka kasus tersebut.
Baca Juga:Menunggu Dua Tahun, Akhirnya Jembatan Sukarame Kabupaten Tasikmalaya DiperbaikiDeklarasi Damai Jelang Pilkades Salebu Kabupaten Tasikmalaya: Ini Pesan Panitia Pemilihan Kepala Desa Jelang Pemungutan Suara
“Seperti kita ketahui, Presiden Jokowi juga pernah menyoroti terkait program penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem yang hanya terkesan rapat-rapat dan koordinasi saja, tidak langsung menyentuh kepada sasaran,” ucap dia.