TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Dinas Lingkungan Hidup Kota Tasikmalaya membangun Gerakan Matikan mesin Kendaraan (Gemesin) dalam rangka Hari Udara Bersih Internasional pada Kamis 7 September 2023. Meski sejenak, hal itu dinilai akan sangat berpengaruh terhadap kondisi udara di Kota Tasikmalaya.
Kepala DLH Kota Tasikmalaya H Deni Diyana mengatakan bahwa salah satu penyumbang polusi terbesar yakni emisi gas karbon dioksida dari kendaraan. Bagaimana tidak, di Kota Tasik saja bisa ratusan ribu bahkan jutaan kendaraan yang digunakan warga. “Di semua daerah penyumbang tertinggi dari kendaraan, termasuk di Kota Tasikmalaya,” ungkapnya kepada Radartasik.id, Rabu (6/9/2023).
Maka dari itu, pihaknya membuat Gerakan Matikan Mesin Kendaraan ini untuk mengurangi tingkat polusi udara. Di mana warga yang sedang berkendara diminta menepikan kendaraan dan mematikan mesinnya selama 2×1 menit. “Pukul 09.00 selama 1 menit dan pukul 12.00 selama 1 menit,” ujarnya.
Baca Juga:Jadi Titik Posko Kampung Tangguh Bebas dari Narkoba, Kelurahan Yudanegara 0 KasusAda Konflik di Pasar Tawang Banteng Tasikmalaya, Masuk Proses Hukum Sidang Pidana dan Perdata
Meskipun hanya satu menit, namun efeknya sangat berdampak pada kondisi lingkungan, khususnya kualitas udara. Di mana dalam satu menit itu gas karbon dari kendaraan bermotor terputus sementara. “Memang hanya sebentar, tapi kalau serempak efeknya akan besar,” imbuhnya.
Maka dari itu pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan untuk memanfaatkan ATCS dalam mengoordinir gerakan tersebut pada pukul 09.00 dan 12.00. “Kami harapkan semua warga khususnya pengendara bisa ikut berpartisipasi,” tuturnya.
Gerakan itu didukung juga dengan penyemprotan Eco Enzyme di seputaran pusat kota. Khususnya di sekitar Alun-Alun, Taman Kota Tasikmalaya, Jalan HZ Mustofa dan juga Dadaha. “Eco Enzyme itu ketika disemprotkan ke udara dia mengikat Co2, jadi udara lebih bersih,” katanya.
Selain itu, gerakan akan ditutup oleh penanaman pohon di taman Dadaha. Sebagai upaya jangka panjang pelestarian lingkungan.
Gemesin ini juga salah satu sumbang saran dari Sekretaris Komisi III DPRD Kota Tasikmalaya H Wahid. Menurutnya momen hari udara bersih bisa jadi momentum yang baik untuk pengurangan risiko polusi. “Memang kita belum separah Jakarta, tapi kita harus melakukan pencegahan jangan sampai kualitas udara di kita semakin buruk,” terangnya.