TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Ada waktu kurang lebih dua tahun, bagi pemerintah daerah untuk mempersiapkan potensi Kota Tasikmalaya yang mau ‘dijual’ ketika nanti kemudahan akses transportasi semakin terbuka.
Sebab, proyek jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci) diperkirakan akan dimulai tahun depan dan rampung pada tahun 2025.
Kota Tasikmalaya ternyata sampai saat ini belum punya gambaran pasti untuk menyambut perkembangan pembangunan jika kelak Tol Getaci selesai dibangun.
Baca Juga:Peringati Hari Udara Bersih Internasional, Mahasiswa di Tasikmalaya Cabuti Atribut Caleg dan ParpolOmbudsman Minta RUU Migas Segera Dibahas Sebelum Pemilu
Pemerintah masih memilah dan memilih apa yang mau ditawarkan kepada para pendatang atau pun investor jika nanti jalan tol beroperasi.
Seperti halnya yang disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya, Drs H Ivan Dicksan Hasannudin MSi, bahwa wilayah yang didapuk sebagai pusat perdagangan Priangan Timur ini, masih mencari nilai jual yang berdaya saing untuk menyambut kehadiran jalan Tol Getaci.
“Kita sudah planning, cuman memang dalam bentuk konkretnya nanti akan dibahas seiring dengan kita menyusun RPJP (rencana pembangunan jangka panjang). Nanti di momen Hari Jadi Kota Tasikmalaya bisa mengadakan satu forum stakeholder untuk menyerap aspirasi kira-kira mau gimana nih Kota Tasikmalaya ke depan pasca tol dan 20 tahun ke depan,” tuturnya.
“Kita juga gak mau kalau sampai ada tol hingga Jawa Tengah, terus Kota Tasik jadi kelewat. Seperti di tol Cipali, banyak yang rumah makan jadi tutup. Berharap sih Tasik jadi daya tarik,” tambah Ivan menegaskan.
Ia menerangkan, untuk saat ini Pemerintah Kota masih percaya diri dengan adanya program Lorong Katasik besutan Pj Wali Kota Tasikmalaya, Dr Cheka Virgowansyah S.STP.ME.
Menurut Ivan, program Lorong Katasik akan memunculkan daya tarik baru untuk memancing orang datang ke Kota Tasikmalaya.
“Memang ini tantangan untuk kita. Kalau di Tasik tidak ada daya tarik, orang yang mau ke Pangandaran, ke Jawa Tengah itu akan bablas langsung,” ujar Ivan.