TASIKMALAYA, RADARTASIKI.ID – Pemerintah Kota Tasikmalaya menetapkan status siaga kekeringan di musim kemarau ini. Tim penyaluran air bersih pun disiapkan meski armada mobil tanki yang tersedia hanya tiga unit.
Status siaga kekeringan itu ditetapkan melalui rapat koordinasi lintas sektoral di Aula Bale Kota Tasikmalaya, Senin (4/9/2023). Selain OPD-OPD di lingkungan Pemkot, rakor tersebut juga melibatkan unsur TNI Polri.
Pj Wali Kota Tasikmalaya Dr Cheka Virgowansyah mengatakan bahwa sebelum rakor pihaknya sudah meninjau ke lapangan. Di mana pihaknya mencatat ada 21 titik wilayah terdampak kekeringan. “Di 6 Kecamatan 9 Kelurahan,” ungkapnya.
Baca Juga:Soal Pembenahan Untuk Adipura, Mantan Wali Kota Tasikmalaya Singgung Kondisi HZ Mustofa dan CihideungGelar Gebyar Pesta Rakyat di HUT ke-5, Ika Nepatas Punya Misi Perubahan
Melalui rakor tersebut pun pihaknya sudah membentuk tim koordinasi Tasik Elnino Center (TEC). Di mana tim tersebut akan dikoordinir oleh BPBD Kota Tasikmalaya. “Anggotanya dari OPD-OPD maupun stakeholder-stakeholder terkait,” tuturnya.
Untuk penanganan jangka pendek, pihaknya akan mendistribusikan bantuan air bersih ke pemukiman yang memang membutuhkan. Prosedur permintaan air bisa melalui instansi mana pun, namun harus terintegrasi melalui koordinasi BPBD. “Sumber airnya dari mana, kemudian mobilnya dari mana terus dikirimnya kemana,” terangnya.
Koordinasi itu supaya tidak terjadi tumpang tindih suplai air untuk masyarakat. Pasalnya kendali pendistribusian ada di bawah koordinasi BPBD.
Penanganan jangka menengah, Pemkot akan mencari titik-titik sumber air yang bisa dimanfaatkan. Supaya bisa mengurangi tingkat krisis air di pemukiman terdekat. “Kalau sudah ada sumber air, nanti kita bikin pompa dan kita bisa kumpulkan masyarakat, berarti kan bisa mengurangi titik-titik yang tadi (wilayah krisis air bersih),” katanya.
Sementara untuk penanganan jangka panjang, tentunya dengan melakukan penghijauan melalui penanaman pohon. Di tambah dengan pembebasan lahan untuk memelihara sumber-sumber air. “Tapi untuk jangka panjang ini belum bisa langsung kelihatan (hasilnya),” terangnya.
Sekretaris Daerah sekaligus Kepala BPBD Kota Tasikmalaya Drs H Ivan Dicksan mengatakan bahwa saat armada mobil tangki yang dimiliki cukup terbatas. Setidaknya ada tiga unit yang siap untuk dimanfaatkan untuk pengiriman bantuan air bersih. “Di PMI ada satu (unit) pinjaman dari pusat, di BPBD ada 2,” ucapnya.