Putera-puteranya itu adalan Hyang Tumuwuh di Gunung Batukaru, Hyang Manik Gumawang di Gunung Beratan atau Pucak Mangu, Hyang Manik Galang di Pejeng, Dewa Hyang Tugu di Gunung Andakasa.
Sementara itu Naga Besukih diperintahkan untuk mendampingi Hyang Putra Jaya di Gunung Tohlangkir atau Gunung Agung
Sejak itu di Bali kemudian dikenal adanya Sapta linggasari, yakni 7 tanah yang selaras dengan konsep sistem ajaran Paweda sebagai istana putera-putera Dewa Pasoepati.
Baca Juga:Beri Tambahan Waktu, STIA YPPT Priatim Menanti Calon Mahasiswa BaruBPSK Kota Tasikmalaya Sarankan Korban Penipuan Layangkan Tuntutan pada Pelaku
Oleh karena itu sampai sekarang masyarakat Hindu di Bali percaya bahwa Gunung Agung ini adalah tempat bersemayamnya para dewa.
Sebab itu masyarakat Bali menjadikan Gunung ini sebagai tempat keramat yang disucikan.
Saking disucikannya, oleh masyarakat Hindu Bali, apabila para pendaki ingin ke sana, mereka harus mendapat izin dari pendeta atau kepala adat setempat.
Mereka yang nekat mendaki tanpa izin dipercaya bakal mendapat malapetaka.(*)