Kagiatan siswa selama disana, yaitu mengikuti pembelajaran di kelas sesuai kelasnya masing-masing. Di sana mereka berada di kelas internasional dengan guru yang mengajar menggunakan bahasa Inggris. Adapun mata pelajarannya sesuai jadwal kelas tersebut. Untuk anak Indonesia yang mengikuti exchange, tiga siswa kelas 3 SMA dan masuk kelas matayom 6 dan dua siswa kelas 2 SMA masuk ke kelas matayom 5.
“Mereka semangat mengikuti pembelajaran selama di sekolah tersebut. Beberapa hari lainnya semua siswa exchange bergabung bersama di kelas cooking untuk memasak masakan Thailand, di kelas art untuk membuat hiasan, di kelas olahrga untuk muaythai, di kelas music untuk belajar alat music Thailand, di kelas dance untuk belajar tarian Thailand, di kelas traditional food untuk membuat dessert Thailand,” jelasnya.
Kegiatan yang diikuti guru selama exchange program yaitu workshop thinking school. Sebagai pemateri yaitu Teacher dari CRPAO School dan kami selaku guru dari Indonesia dan Jepang sebagai pesertanya. Thinking School itu sendiri adalah kurikulum yang dipakai oleh sekolah tersebut yang menjadi acuan banyak sekolah di Thailand. Thinking school itu sendiri menekankan bagaimana guru bisa mengajar dengan cara mengasah kemampuan berfikir siswa.
Baca Juga:Unsil Optimalkan Peran Santriyah dalam Menekan Kasus StuntingDosen Pendidikan Geografi Unsil Bantu Tingkatkan Gizi Anak dan Tekan Stunting
“Selain itu kami diajak keliling obervasi melihat kelas yang di CRPAO school. Sekolah tersebut terdiri dari tingkat dasar yaitu primary, junior school dan high school. Kami mendapatkan jadwal untuk mengajar di CRPAO School sebanyak 6 kelas dengan berbagai tingkatan, dari mulai kelas senior high school, junior high school dan primary school. Kami mengajar tentang Indonesian Culture yang memuat tentang peta Indonesia, profil Negara Indonesia, Mengajarkan Bahasa Indonesia, Makanan tradisional Indonesia, tempat wisata di Indonesia dan diakhiri dengan menari tarian Indonesia. Kami sangat senang mengajar disana karena siswa cukup aktif dan berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran,” jelasnya.
Pada hari Sabtu dan Minggu dimana sekolah tidak ada pembelajaran, kami semua peserta exchange mengikuti field trip yang sangat menyenangkan. Field trip hari pertama mengunjungi Choui Fong yang merupakan pekebunan teh yang asri dan sejuk. Selanjutnya ke Doi Tung merupkan taman bunga yang indah. Kemudian ke tempat perbatasan atau Border Thailand dan Myanmar. Untuk field trip hari kedua yaitu bekeliling kota Chiang Rai menggunakan tramp. Singgah di beberapa temple (Wat Phra Singh, Wat Phra Kaew, Wat Ming Mueang, dan White Temple) untuk menggali sejarahnya, dilanjutkan ke Singha Park dan menikmati keindahan bunga air terjun mini di Lalita Café.