Puncak acara malam itu diakhiri dengan penampilan Feel Koplo, kelompok musik remix asal Bandung, yang membuat penonton bergoyang dengan komposisi musik mereka.
Langit di atas Stadion Siliwangi pun terang dengan atraksi kembang api selama 10 menit nonstop, menyambut sorak sorai penonton yang semakin histeris.
Lewat tengah malam sesuai dengan janji, petugas membersihkan sampah yang berserakan dan mengolahnya menjadi barang bernilai ekonomi.
Baca Juga:Antisipasi Sales Nakal, Diler Motor Perketat Pengawasan Pegawai dan Alur PembayaranIngatkan Soal Kinerja ASN, Bupati Ciamis: Harus Melayani, Bukan Dilayani
Sebelumnya, penyelenggara telah mengumumkan kepada pemegang tiket masuk untuk membawa tumbler dan kotak makan sendiri guna mengurangi produksi sampah.
Botol air mineral yang terlanjur dibawa oleh pengunjung bahkan harus disimpan di pintu masuk untuk dibawa pulang.
Di atas panggung utama, Gubernur Ridwan Kamil berbagi cerita mengenang lima tahun perjalanan bersama Uu Ruzhanul Ulum (Rindu) dalam membangun Jabar dari 2018 hingga 2023.
Ia mengaku tak pernah lelah mendengarkan keluh kesah masyarakat.
“Izinkan saya menyampaikan pencapaian perjalanan kami selama lima tahun, kami sudah bekerja keras selama enam purnama, saya sudah menyusuri jalan Jawa Barat agar rakyat Jabar hidupnya lebih berbahagia,” ujar Ridwan Kamil.
Sebelum mengakhiri pidatonya, Kang Emil (panggilan akrabnya) menitipkan pesan kepada masyarakat Jawa Barat untuk tetap memperteguh persatuan dan perdamaian.
Ia juga menekankan pentingnya memperkuat urusan spiritual dan ketuhanan, serta mengapresiasi program penghafal Al Qur’an di desa-desa Jawa Barat.
“Semangat kota adalah juara lahir batin bukan dunia yang diurus, tapi urusan spiritualitas dan ketuhanan juga kita urus,” tandasnya.
Baca Juga:Lawan Sebaran Informasi Bohong, Pemkot Tasikmalaya Terima Penghargaan Jabar Saber Hoaks33 Cabor di Kota Tasikmalaya Mendesak Dilaksanakannya Musyawarah Luar Biasa
Dalam akhir sambutannya, Kang Emil membanggakan program yang telah berhasil memunculkan penghapal Al Qur’an di 5.300 desa di Jawa Barat melalui program Sadesha (Satu Desa Satu Hafidz).
Sebagai penutup, West Java Festival 2023 meninggalkan kesan mendalam bagi warga Jawa Barat, serta harapan akan kelanjutan kemajuan dan persatuan di provinsi ini di masa yang akan datang. (rls)