TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Resepsi pernikahan saat ini menjadi peluang industri yang ikut jadi penggerak roda perekonomian. Melalui Tasik Wedding Festival (TWF) ke-8, vendor-vendor mempromosikan jasa dengan konsep yang variatif.
Festival Wedding Tasikmalaya ke-8 ini dibuka mulai Jumat (1/9/2023) dan akan berlangsung sampai 3 September 2023 di Graha Asia, Plaza Asia Tasikmalaya. Diikuti 64 vendor yang berasal dari berbagai daerah di Priangan Timur dari mulai catering, musik sampai Wedding Organiser (WO).
Acara Tasik Wedding Festival ke-8 ini dibuka oleh Kepala Disporabudpar Kota Tasikmalaya Deddy Mulyana mewakili Pj Wali Kota Tasikmalaya. Di lokasi sendiri tampak hadir sejumlah pejabat seperti Kalak BPBD H Ucu Anwar Surahman dan Kepala Bappenda Hadi Riyady dan juga para tokoh.
Baca Juga:Cheka Virgowansyah Cek Harga Beras di Pasar Cikurubuk, Stok Aman Tapi Harganya Naik Jadi Rp 13.000Soal Mengejar Adipura, Ini Kata Pj Wali Kota Tasikmalaya Dr Cheka Virgowansyah
Deddy Mulyana mengatakan bahwa WO merupakan bagian dari penggerak ekonomi kreatif. Dari mulai catering, dekorasi, musik, fotografi, videografi, souvenir dan hal lainnya yang biasa dikoordinir melalui WO. “Dari sub sektor ekonomi kreatif yang 17, masuk semua di sini,” imbuhnya.
Tentunya keberadaan vendor-vendor untuk pernikahan sendiri menjadi salah satu penggerak ekonomi masyarakat. Karena seiring perkembangan zaman, banyak potensi-potensi ekonomi yang bisa didorong. “Khususnya untuk mendongkrak roda perekonomian,” katanya.
Pihaknya pun mengapresiasi atas penyelenggaraan TWF ini karena setiap event punya potensi mendorong ekonomi juga. Apalagi para peserta atau vendor yang hadir bukan hanya dari Kota Tasikmalaya saja, namun beberapa daerah di Priangan Timur.
Founder Taravty Project Olivia Darmawan selaku penyelenggara mengatakan di pada Tasik Wedding Festival ke-7 tahun 2022 lalu, pihaknya mencatat ada ratusan transaksi dengan total sekitar Rp 13 miliar. Pihaknya berharap kali ini pihaknya bisa mendorong vendor-vendor untuk bisa lebih banyak mendapat konsumen. “Tahun ini harapannya Rp 20 miliar,” terangnya.
Vendor-vendor sendiri banyak yang melibatkan pelaku UMKM. Sehingga bisa mendorong roda perekonomian pelaku usaha kecil juga. “Kalau dulu ada WO yang mahal, kalau sekarang kan ada juga WO yang ekonomis,” tuturnya.(*)