TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pada prinsipnya warga tidak perlu penghargaan Adipura karena prestasi itu memang apresiasi dari pemerintah pusat untuk pemerintah daerah. Karena yang dibutuhkan warga adalah lingkungan yang aman dan nyaman serta berkelanjutan.
Aktivis Lingkungan Tasikmalaya Ashmasyah Timutiah yang akrab disapa Acong mengatakan pemerintah tidak perlu memaksakan diri untuk mengejar Adipura. Karena penghargaan tersebut tidak akan ada manfaatnya untuk masyarakat.
“Kalau pun Pemkot dapat Adipura, tidak ada efeknya untuk masyarakat,” ungkapnya kepada Radartasik.id, Kamis (31/8/2023).
Baca Juga:Untuk Konsistensi, Produksi Cairan Eco Enzyme Bakal Jadi Proyek Baru DLH Kota TasikmalayaKok Bisa? Pemuda Ditangkap Polisi Gara-Gara Jual Sepeda Motor Secara Online di Facebook
Apalagi, jika caranya dengan pengondisian atau settingan. Di mana upaya pemeliharaan lingkungan dan penanganan sampah hanya gencar di masa penilaian saja. “Kalau setelah penilaian kembali kumuh lagi, buat apa?,” tuturnya.
Menurutnya, Pemkot Tasikmalaya tidak perlu pusing memikirkan bisa mendapat Adipura atau tidak. Cukup lakukan pekerjaan dengan maksimal, khususnya mengenai persoalan lingkungan. “Kalau pekerjaannya maksimal dan hasilnya baik, penghargaan bisa datang dengan sendirinya,” terangnya.
Bahkan, lanjut Acong, ketika Pemkot tidak mendapatkan penghargaan Adipura pun warga tidak akan mempersoalkannya. Ketika memang kondisi lingkungan sudah baik dan ruang publiknya nyaman. “Jadi pemerintah bekerja saja secara maksimal untuk masyarakat, jangan bekerja untuk penghargaan,” tuturnya.
Terlepas adanya pengondisian atau tidak, saat ini trotoar di depan RSUD dr Soekardjo sekarang steril dari PKL. Menurutnya kondisi tersebut memberikan rasa nyaman bagi masyarakat. “Sayang sekali jika hanya berlaku saat penilaian saja,” katanya.
Sebelumnya, Ketua LPLHI Mugni Anwari mengatakan penghargaan Adipura merupakan salah satu prestasi bergengsi atas pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan. Sangat disesalkan apabila nilai-nilai adipura dicederai oleh program sandiwara. “Adipura Ini bukan penghargaan untuk aktor yang pintar bersandiwara,” katanya.
Ketika memang Pemkot berhasil meraih penghargaan tersebut, tentunya menjadi tidak membanggakan. Karena hal itu didapatkan melalui sandiwara atau kepura-puraan. “Ya ibaratnya kita memenangkan lomba tapi dengan cara curang, beda kebanggaannya,” ucapnya.(*)