TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pemerintah Kota Tasikmalaya berencana melakukan rapat koordinasi terkait kekeringan yang melanda.
Rapat itu akan membahas langkah yang bisa diambil pemkot untuk menangani dampak kekeringan yang sudah mulai meluas ke sejumlah wilayah.
Mulai dari Singkup, Purbaratu, Cibeureum, Leuwiliang di Kecamatan Kawalu dan sejumlah kampung di Kecamatan Tamansari.
Baca Juga:Resesi, Pluang Pangkas 10 Persen Karyawan di Semua KantorAvanza Tiba-Tiba Nabrak Dua Honda Brio dan Satu Motor di Ciamis saat Orang Lain Salat Jumat
“Mungkin dalam waktu dekat kami akan rapat koordinasi dengan semuanya untuk membahas penanganan bencana kekeringan,” ujar Sekda Kota Tasikmalaya Ivan Dicksan, Jumat (1/9/2023).
Sementara itu, di lapangan, lanjut Ivan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan PMI sebenarnya sudah mulai bergerak menyalurkan air bersih kepada warga yang terdampak.
Namun, dalam hal ini pemerintah Kota Tasikmalaya butuh pemetaan untuk penanganan lebih lanjut.
Khususnya terkait kesiapan sarana prasarana untuk menangani dampak bencana kekeringan yang belum bisa diprediksi kapan akan berakhir.
Sementara sejumlah wilayah sudah mulai kesulitan air bersih.
“Sementara ini, kami akan data sarana yang dapat digunakan. Lalu kebutuhan air diambil di mana. Termasuk dukungan dari berbagai stakeholder akan coba didata,” tutur Ivan.
Berdasarkan laporan dan data, lanjutnya, titik rawan krisis tidak jauh berbeda dari fenomena di tahun sebelumnya.
Dimana, kekeringan terjadi biasanya di wilayah Tamansari, Purbaratu, dan Kawalu.
“Namun sejauh ini belum terlalu banyak. BPBD dan PMI masih bisa secara mandiri melakukan penanganan. Mudah-mudahan tak separah yang diperkirakan,” harapnya.(igi)