CIAMIS, RADARTASIK.ID – Dampak kekeringan di Kabupaten Ciamis meluas.
Jika semula dampak kekeringan hanya dikeluhkan warga Cicurug Desa Cijulang Kecamatan Cihaurbeuti, maka kini bertambah.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis mencatat setidaknya ada tiga kecamatan yang saat ini sudah mulai kekeringan.
Antara lain Kecamatan Cihaurbeuti, Kecamatan Cijeungjing dan Kecamatan Cidolog.
Untuk mengatasinya, BPBD akan berusaha mencari titik-titik mata air yang bisa dijadikan sumur untuk keperluan masyarakat.
Baca Juga:Ini Perbedaan Antara PTN-BH, Satker, dan BLU yang Perlu Diketahui Sebelum Pilih Kampus ImpianPenggantian Pertalite dengan Pertamax Green 92 Masih Sebatas Kajian Internal Pertamina
Langkah itu dinilai lebih efektif ketimbang menyuplai air menggunakan tangki setiap hari secara bergiliran.
Sebab, kemarau sendiri belum bisa ditebak akan berlangsung sampai kapan.
“Nantinya masyarakat bisa mengambil air dari titik mata air tersebut. Itu upaya kami dalam penanganan kemarau, selalu siaga dan nanti akan dicarikan lokasi yang ada air dan bikin sumur,” jelas Kepala pelaksana harian BPBD Kabupaten Ciamis Dadang Darmawan, Kamis (31/8/2023).
Untuk mencari dan menggali sumber mata air itu, kata dia, pihaknya akan koordinasi dengan Dinas Kesehatan, apakah nantinya mata air yang digali itu layak konsumsi atau tidak.
Sehingga masyarakat benar-benar mendapatkan air yang bersih dan baik untuk kesehatan.
Jika kualitas airnya sudah dinilai layak, maka barulah sumur akan dibuatkan.
“Kalau tidak layak konsumsi tentunya khwatir ada apa-apa. Kami akan cari mata air lagi yang lebih layak dengan Dinkes Ciamis,” ucapnya.
Selama musim kemarau ini ia menyarankan agar masyarakat mencari sumber air alternatif untuk mandi dan mencuci.
Baca Juga:Indonesia Darurat Penghulu, Sampai Tahun 2027 Akan Ada 2.383 Orang yang Pensiun, Tahun Depan Dibuka RekrutmenAgar Penerbitan Visa Haji Tidak Lambat, Kemenag Kumpulkan Dokumen Jemaah dari Sekarang
Sedangkan untuk air minum dan memasak disarankan menggunakan air dari PDAM saja yang sudah dijamin kelayakannya.
Selain itu cara tersebut juga lebih menghemat air. “Kalau kemarau panjang tentunya akan kesulitan air maka harus menghemat air,” pungkasnya. (isr)