Selanjutnya, tambah dia, dalam rangkaian Rakornas TPID 2023 yang dipimpin Presiden Republik Indonesia, menginstruksikan Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan TPID alam menjaga stabilitas harga dan meningkatkan ketahanan pangan.
“Sehingga mendukung daya beli masyarakat dan pemulihan ekonomi nasional melalui optimalisasi pengendalian inflasi berpedoman pada strategi 4K yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif,” terang dia.
Kemudian, melalui penguatan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) maupun Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) agar selalu berada pada tingkat optimal.
Baca Juga:Tas Eiger Awet dan Multifungsi, Promo Cashback di Eiger Plaza Asia TasikmalayaMahasiswa Unsil Tasikmalaya Ajak Pelajar Peduli Lingkungan Sejak Dini
Selanjutnya, optimalisasi penggunaan anggaran APBN maupun APBD untuk intervensi harga pangan maupun jaring pengaman sosial (JPS) untuk mencegah dan meminimalisir peningkatan harga pangan yang akan berimbas terhadap tingginya inflasi dan penurunan kesejahteraan masyarakat.
“Anomali cuaca El nino yang menyebabkan kekeringan ekstrim dan berdampak terhadap produktivitas pertanian. Maka dari itu perlu segera diperkuat untuk mencegah dampak negatif melalui penguatan irigasi, tanaman tahan kekurangan air, penyaluran alsintan pendukung dan pengaturan tanam pangan,” paparnya.
Faktor seasonal pendorong inflasi seharusnya dapat dicegah salah satunya penguatan investasi pada sektor pangan, ekstensifikasi dan intensifikasi sektor pertanian dan kerjasama antar daerah.
Pj Wali Kota Tasikmalaya Dr Cheka Virgowansyah SSTP ME mengatakan, selaras dengan arahan Presiden RI, seluruh TPID di Priangan Timur terus berupaya melakukan perbaikan untuk memastikan stabilitas harga tidak hanya jangka pendek, namun juga jangka panjang.
“Hari ini kita bersama bisa berkumpul, para kepala daerah se-Priangan Timur membuktikan siap dalam menekan inflasi baik yang terjadi di Kota/Kabupaten Tasikmalaya Ciamis, Banjar, Pangandaran,” ungkap dia.
Hasil diskusi bersama para kepala daerah, kata dia, akan dibentuk tim khusus yang solid tidak mengenal wilayah inflasi atau wilayah administratif. Nanti tim ini bisa memastikan stok ketahanan pangan, termasuk kenaikan harganya.
“Nanti akan dikoordinasikan oleh asisten 2 daerah se-Priangan Timur untuk memastikan pasokan distribusi terpenuhi kebutuhan pangan di wilayah Priangan Timur, dan dibentuk tim,” tambah dia.