Ketua KPU Kota Tasikmalaya Dr Ade Zaenul Muttaqin mengatakan, pemilih pemula sendiri masuk ke Generasi Z. Partisipasi mereka sangat penting dalam penyelenggaraan pemilu. “Makanya kita juga lakukan pendekatan dan edukasi kepemiluan untuk mereka,” tuturnya.
Langkah yang dilakukan oleh KPU yakni melakukan sosialisasi dan edukasi ke sekolah dan kampus. Pasalnya pemilih pemula hampir semuanya masih berstatus pelajar atau mahasiswa. “Bukan hanya sekolah dan kampus saja, tapi juga ke pesantren,” katanya.
Pihaknya menilai pemilih pemula dari Generasi Z ini punya antusias yang tinggi untuk memilih. Karena tentunya bagi mereka, itu adalah pengalaman baru. “Jadi secara antusias kami lihat cukup tinggi, karena mereka juga penasaran,” ucapnya.
Baca Juga:Desa Taraju Kabupaten Tasikmalaya Raih Penghargaan Nasional, Jadi Desa Wisata Digital dan KreatifSinergi Peduli Kesehatan Reproduksi Remaja, Ini yang Dilakukan PD Aisyiyah Kabupaten Tasikmalaya
Disinggung soal kemampuan mendeteksi dan mengenai figur-figur politisi yang akan dipilih, hal itu lain cerita. Namun jika mengenali partai, menurutnya mereka sudah bisa punya pandangan sendiri. “Kalau figurnya mungkin belum, tapi kalau partainya mereka tahu,” terangnya soal Generasi Z.
Soal bagaimana pemilih pemula mengenal figur politisi khususnya Bacaleg, hal ini kembali lagi kepada parpol dan bacalegnya. Karena yang punya kepentingan promosi dan sosialisasi figur ada di mereka. “Kalau sosialisasi bacaleg kan memang oleh parpol dan pribadi bacalegnya,” imbuhnya.(riz/rga)