TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Suara Generasi Z mendominasi pada Pemilu 2024, pekerjaan ekstra KPU di Tasikmalaya untuk menarik minat dan partisipasi pemilih muda.
Menjelang Pemilu 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah menetapkan Daptar Pemilih Tetap (DPT). Hasilnya, jumlah pemilih pemula, muda sangat mendominasi. Hal itu pun menjadi pekerjaan rumah penyelenggara agar mereka bisa tetap berpartisipasi dalam haja demokrasi ini.
Tak hanya secara nasional, jumlah pemilih muda di wilayah Priangan Timur pun cukup besar. Kondisi ini jadi peluang besar bagi para kandidat capres dan cawapres serta partai politik untuk menjaring suaranya.
Baca Juga:Desa Taraju Kabupaten Tasikmalaya Raih Penghargaan Nasional, Jadi Desa Wisata Digital dan KreatifSinergi Peduli Kesehatan Reproduksi Remaja, Ini yang Dilakukan PD Aisyiyah Kabupaten Tasikmalaya
Apalagi, para pemilih muda atau pemula ini cenderung awam atau tak peduli akan dunia politik. Hal itu pun yang dianggap bagi para partai politik sebagai peluang untuk dijadikan lumbung suara.
Akan tetapi, bagi para penyelenggara ini pekerjaan ekstra untuk meyakinkan para pemilih muda dan pemula atau Generasi Z ini bisa benar-benar menyalurkan hak suaranya dengan tidak terjebak pada kejahatan demokrasi seperti politik uang dan kampanye hitam.
Bahkan, para pemilih muda dan pemula atau Generasi Z ini bisa menjadi pementu menangnya kandidat atau partai politik pada Pemilu 2024. Maka dari itu, penyelenggara harus benar-benar melakukan sosialisasi agar mereka bisa memilih dengan rasional demi masa depan bangsa. Bahkan jangan sampai mereka tidak menyalurkan hak suaranya.
Ketua Divisi Perencanaan Data dan Informasi KPU Kabupaten Tasikmalaya Ai Rohmawati mengatakan, DPT untuk Pemilu 2024 sebanyak 1.423.477 pemilih. Generasi Z yang di dalamnya pemilih pemula ada 353.848. Sedangan pemilih pemula dengan kategori usia 17-18 tahun ada 32.181 pemilih. Sedangkan ada yang waktu hari pelaksanaan pencoblosan terdapat 73 pemilih dan pensiun TNI-Polri 95 pemilih.
“Artinya pemilih pemula ini bagi yang usia 17 tahun dan pensiunan TNI-Polri belum menggunakan hak pilihnya pada pemilu. Di sini lah perlu diberikan pendidikan politik agar bisa menjadi pemilih yang cerdas dan tidak golput,” katanya kepada Radar, Senin (28/8/2023).
Sebab, dalam partisipasi pemilih pemula yang datang ke TPS 75 persen pada Pileg 2019. Itu karena pemilih pemula sudah dibekali pendidikan politik, seperti sosialisasi dengan menyasar siswa SMA/sederajat atau kerja sama dengan OSIS SMA/sederajat, dan mahasiswa.