Dia kurang tahu soal sterilisasi trotoar itu untuk sementara saja atau selamanya. Yang jelas pedagang harus tertib dan tidak melapak di trotoar. “Enggak tahu apa memang sementara atau ke depannya harus begitu,” ujarnya.
Hal serupa juga berlaku di kawasan Taman Kota yang biasanya dipenuhi pedagang. Kali ini hanya tampak beberapa gerobak di jalan dan pedagang asongan di area taman.
Sementara di komplek Dadaha, PKL tampak masih melapak di sejumlah tempat. Dari mulai area jalan, jogging track dan beberapa titik yang sudah biasa digunakan PKL berjualan.
Baca Juga:Pertama Kali Dalam Sejarah, TPA Ciangir Disemprot 10.000 Liter Cairan Eco Enzyme, Cuma Buat Penilaian Adipura 2023 Saja?Kendarai Sepeda Motor Bonceng 3, Pelajar SMP di Tasikmalaya Terjun ke Jurang Saat Jam Sekolah
Kasubag TU UPTD Pengelola Komplek Dadaha Yudi Mulyadi mengatakan pekan lalu sempat ada penertiban dari Satpol PP. Namun keesokan harinya, PKL kembali bermunculan di Dadaha. “Sempat ditertibkan, tapi sekarang balik lagi,” ucapnya.
Serupa dengan kawasan Pedestrian Jalan HZ Mustofa dan Cihideung yang tetap menjadi pasar. Di mana PKL di kawasan itu tetap asyik berjualan di area publik.
Terpisah Kabid Tibum Tranmas dan Linmas Satpol PP Kota Tasikmalaya Budhi Hermawan mengatakan bahwa upaya penertiban itu memang sengaja dilakukan. Di mana trotoar secara fungsi bukan untuk tempat berjualan. “Jadi itu upaya kita untuk mengembalikan ke fungsinya,” ungkapnya.
Disinggung soal penertiban yang hanya untuk sementara, dia menyanggahnya. Menurutnya hal itu tidak lebih sebatas simpang siur di masyarakat. “Pada prinsipnya kita berupaya menjadikan ruang publik sebagaimana seharusnya,” tuturnya.
Disinggung masih ada PKL di Dadaha dan beberapa tuang publik lainnya termasuk pedestrian HZ Mustofa dan Cihideung, Budhi mengatakan upaya itu tentunya tidak bisa sekaligus. Karena pihaknya pun harus menyesuaikan dengan kondisi personel yang serba terbatas. “Kita lakukan bertahap,” tuturnya.(*)