TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Untuk pertama kali dalam sejarah Kota Tasikmalaya, gunungan sampah di TPA Ciangir disemprot cairan Eco Enzyme, Selasa (29/8/2023). Hal ini menjadi salah satu penunjang di masa penilaian Adipura 2023.
Penyemprotan dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) bekerja sama dengan tim Pemadam Kebakaran juga aktivis lingkungan. Di mana cairan Eco Enzym yang dimuat di mobil pemadam disemprotkan ke sampah yang menggunung di TPA.
Kepala DLH Kota Tasikmalaya H Deni Diyana mengatakan bahwa penyemprotan cairan Eco Enzyme di TPA ini memiliki berbagai manfaat untuk kawasan TPA. Upaya ini juga merupakan pertama kalinya dilakukan sepanjang sejarah di Kota Tasikmalaya. “Bahkan di Jawa Barat baru kita yang melakukannya,” ujarnya.
Baca Juga:Kendarai Sepeda Motor Bonceng 3, Pelajar SMP di Tasikmalaya Terjun ke Jurang Saat Jam SekolahBanyak Warga Menyebut SMK Perwari Tasikmalaya Ditutup? Ini Penjelasan Kepala Sekolah
Ada pun tujuan dari penyemprotan ini pertama untuk meredam bau busuk yang ditimbulkan sampah. Sehingga kondisi udara di TPA menjadi lebih baik lagi. “Untuk mengurangi bau, mengurangi polutan sehingga polusi bisa direduksi,” terangnya.
Selain itu, cairan Eco Enzyme juga bisa mengurangi kandungan gas metanol yang dihasilkan sampah. Sehingga bisa mengurangi risiko terjadinya kebakaran di gundukan sampah seperti yang terjadi di beberapa daerah. “Gas metan ini sangat berbahaya, kalau terkena api seidikit bisa menimbulkan kebakaran,” ucapnya.
Dalam penyemprotan itu, volume Eco Enzyme yang disebar di kawasan TPA Ciangir kurang lebih sekitar 10.000 liter. Meskipun penyebarannya belum menyeluruh, namun hal itu dilakukan secara bertahap. “Memang 10.000 liter ini belum cukup tapi kita lakukan bertahap,” tuturnya.
Pihaknya meyakini penggunaan cairan Eco Enzyme ini akan efektif membuat udara di sekitar TPA Ciangir menjadi lebih baik. Pasalnya upaya ini juga dilakukan oleh beberapa pemerintah daerah dalam menangani sampah. “Insya Allah ini akan efektif,” tuturnya.
Disinggung hal ini hanya upaya untuk mendapat penilaian Adipura, H Deni mengatakan bahwa pelaksanaannya memang bertepatan dengan penilaian Adipura. Namun bukan berarti penyemprotan itu hanya dilakukan sesaat.