“Komitmen menjaga lingkungannya. Semua berlanjut jaga kebersihan, itu yang paling penting,” kata dia.
Sementara itu, pengunjung Pasar Cikurubuk, Elin Nurlailawati (39), mengaku heran mengapa aksi bersih-bersih itu baru dilakukan sekarang menjelang adanya penilaian Adipura. Padahal menjaga kebersihan adalah tugas harian bagi semua orang.
“Ya kan aktivitas kita sehari-hari, kenapa baru sosialisasi dan berikan tempat sampah saat mau penilaian. Kita (pembeli, Red) aktivitas ke pasar tidak saat penilaian saja,” selorohnya.
Baca Juga:Jelang Penilaian Adipura 2023, Pemerintah Kota Tasikmalaya Sibuk Bersih-BersihVirgil van Dijk Didakwa oleh FA Terkait Insiden Kartu Merah dalam Pertandingan Melawan Newcastle
Pengunjung lain dari Cilembang, Dadan Darmawan (43) mengemukakan pendapat serupa. Ia sejak lama berharap Kota Tasikmalaya bisa rapi dan bersih setiap hari. Sehingga nyaman saat berkunjung ke sana kemari.
Ketika Satgas Tasik Resik muncul sebenarnya ia mengaku sudah senang dan berharap lebih. Tapi ternyata aksi bersih-bersih oleh instansi pemerintah setiap hari Jumat itu kini tidak ada lagi.
“Sayangnya sekarang ga kelihatan lagi. Baiknya program kebersihan itu bisa rutin, termasuk berkesinambungan karena itu diproduksi setiap hari oleh kita semua,” ungkitnya.(igi)