TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Gen Z di Tasikmalaya tak tahu kapan pemilu, apa kabar penyelenggara Pemilu 2024?
Pemilih pemula atau muda yang masuk kategori Gen Z di Tasikmalaya masih acuh terhadap politik atau perhelatan pesta demokrasi. Bahkan, mereka cenderung tidak tahu sama sekali kapan pelaksanaan Pemilu 2024 dilaksanakan.
Radar pun mencoba mewawancarai beberapa pemilih muda atau Gen Z di Tasikmalaya yang sedang berada di pusat perbelanjaan. Hasilnya, mayoritas dari mereka tidak tahu sama sekali soal kepemiluan.
Baca Juga:Suara Generasi Z Mendominasi, Pekerjaan Ekstra KPU di Tasikmalaya untuk Menarik Minat dan Partisipasi Pemilih MudaDesa Taraju Kabupaten Tasikmalaya Raih Penghargaan Nasional, Jadi Desa Wisata Digital dan Kreatif
Bahkan, mereka pun belum tahu kapan pelaksanaan pesta demokrasi tersebut berlangsung. Mereka juga hanya mendapatkan informasi sepintas soal pemilu.
“Tidak tahu kapan pemilu, karena baru kali ini juga sih kita punya hak memilih,” ujar tiga mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Kota Tasikmalaya, Rifa, Lita dan Wineu beberapa waktu lalu.
Menurut ketiga mahasiswa tersebut, sampai saat ini tidak mengikuti arus informasi lebih dalam soal pemilu. Sehingga tidak begitu paham soal teknis dan yang lainnya.
Tak hanya ketiga mahasiswa tersebut, siswa kelas 3 salah satu SMA di Kota Tasikmalaya, M Rizky Ramadhan yang mengaku belum tahu sama sekali soal pemilu dan politik. Pasalnya, dia baru kali ini mempunyai kesempatan untuk menyalurkan hak suaranya pada Pemilu 2024.
“Soal teknis dan lainnya kurang paham, tapi kalau waktunya seinget saya Februari 2024. Kalau untuk calon dan lainnya belum tahu,” ucapnya.
Pengamat Politik Tasikmalaya Rino Sundawa Putra SIP MSi mengatakan, memang penyelenggara Pemilu 2024 seperti KPU dan Bawaslu harus intensif melakukan pendekatan kepada pemilih pemulaatau Gen Z di Tasikmalaya untuk bisa berpartisipasi dalam memilih baik eksekutif dan legislatif.
Oleh karenanya perlu melakukan pendidikan atau literasi politik dengan menyasar pemilih pemula. “Pemilih pemula perlu disasar untuk memberikan pemahaman literasi politik. Tentunya untuk membangun keyakinan para pemilih pemula, sehingga yang tadinya apatis menjadi ikut memilih eksekutif dan legislatif,” katanya kepada Radar, Selasa (29/8/2023).