TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID â Akhir-akhir ini, sebagian warga mengira SMK Perwari Tasikmalaya ditutup. Hal ini disinyalir karena kemiripan nama dengan SMK Periwatas yang ditutup beberapa waktu lalu.
Awalnya hal itu tidak disadari oleh pihak SMK Perwari Tasikmalaya karena sejauh ini mereka tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Namun semakin ke sini, semakin banyak warga yang menyebut bahwa sekolah itu sudah ditutup.
Hal itu diakui oleh Kepala SMK Perwari Iyet Sri Budiyati SPd MSI yang pernah ditanya tetangganya saat hendak berangkat ke sekolah. Warga di sekitar tempat tinggalnya mengira bahwa sekolahnya yang ditutup. âYa saya jelaskan saja kalau yang tutup itu sekolah lain,â ungkapnya kepada Radartasik.id.
Baca Juga:Kibar Budaya Jilid 8 Kota Tasikmalaya Kali Ini Berbeda, Warga Ikut TampilPunya 18 Bakal Caleg, FKPPI Kota Tasikmalaya Bidik Kontestasi Politik Pemilu 2024
Selain dia, beberapa guru pun mengalami hal serupa di mana mereka dianggap sudah menganggur. Padahal para guru tetap mengajar seperti biasanya. âTernyata kesalahpahaman ini meluas juga,â ucapnya.
Penyebab Anggapan SMK Perwari Tasikmalaya Ditutup
Iyet mengakui bahwa antara SMK Periwatas yang sudah tutup dengan SMK Perwari punya nama yang mirip. Sehingga sebagian warga menilai kedua sekolah ini merupakan lembaga pendidikan yang sama. “Memang banyak yang salah paham karena namanya agak mirip,” katanya.
Namun demikian, Iyet menegaskan bahwa sekolah yang dia pimpin masih tetap beroperasi. âYa bisa dilihat, kami masih melaksanakan kegiatan belajar mengajar,â tuturnya.
Selain nama yang hampir mirip, secara lokasi antara SMK Periwatas dan perwari juga ada kemiripan. Di mana keduanya sama-sama berlokasi tidak jauh dari pasar Pancasila yang biasa menjadi patokan.
Pantauan Radar, para siswa terlihat sedang malaksanakan praktik membuat kue. Ada juga yang sedang berkutat dengan pola pakaian. Karena sekolah ini memang memiliki 2 jurusan yakni Tata Boga dan Tata Busana.
Di sisi lain, Iyet tidak memungkiri bahwa jumlah siswanya semakin berkurang. Hal ini sebagaimana dialami oleh sekolah-sekolah swasta lainnya, khususnya SMK. âSaat ini jumlah siswa kami itu ada 54,â katanya.