TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – 3 pelajar SMP di Tasikmalaya terjun ke jurang di Jalan Nyalindung Kelurahan Singkup Kecamatan Purbaratu. Mereka berboncengan dengan menggunakan satu sepeda motor saat kecelakaan itu terjadi.
Ketiganya pelajar itu yakni RR (15), DI (15) dan NF (15) yang merupakan warga Purbaratu di kelurahan berbeda dan bersekolah do SMPN 17 Tasikmalaya. Mereka melaju dari Arah sekolah menuju Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya sekitar pukul 08.00 WIB.
Sebelum melewati Jembatan Gobang, mereka melewati trek jalan yang menurun dan berkelok. Di situ pengemudi hilang kendali dan akhirnya masuk ke jurang sedalam kurang lebih 10 meter.
Baca Juga:Banyak Warga Menyebut SMK Perwari Tasikmalaya Ditutup? Ini Penjelasan Kepala SekolahKibar Budaya Jilid 8 Kota Tasikmalaya Kali Ini Berbeda, Warga Ikut Tampil
Kapolsek Cibeureum AKP Nandang Rokhmana menerangkan pihaknya menerima informasi dari Babinkamtibmas. Anggota pun langsung datang ke lokasi untuk mengecek situasinya. “Ketiganya posisinya di bawah jurang,” ujarnya kepada Radartasik.id.
Petugas bersama warga pun melakukan evakuasi korban kembali ke area jalan. Berikut dengan sepeda motor honda Beat yang mereka kendarai saat kecelakaan tunggal itu terjadi.
Nandang menjelaskan dua korban sempat tidak sadar saat digotong. Namun setelah di area aman, mereka sudah kembali sadar. “Ketika sudah dibawa ke atas bisa komunikasi,” ucapnya.
Untuk kondisi korban, menurutnya mereka mengalami luka yang serius. Ada yang di kepala, dada dan area tulang rusuk karena benturan saat terjatuh. “Karena jatuhnya bukan ke tanah, tapi ke cadas,” tuturnya.
Korban sempat dibawa ke Puskesmas Purbaratu lalu dirujuk ke RSUD dr Soekardjo. Akan tetapi karena kondisinya penuh, ketiga korban langsung dibawa ke RS TMC.
Lokasi kejadian sendiri, lanjut Nandang, merupakan jalur yang cukup rawan. Warga yang melintas di jalur tersebut haruslah sangat berhati-hati. “Kalau yang belum mahir atau kendaraanya tidak layak jalan ya berpotensi kecelakaan,” ucapnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya Hj Ely Suminar mengaku sudah menerima laporan tersebut. Namun disinggung soal pelajar yang menggunakan kendaraan, dia mengaku hal itu sudah ditekankan sejak lama. “Kan sudah jelas enggak boleh,” ucapnya.